Mohon tunggu...
Jonathan Timothy
Jonathan Timothy Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang Murid, cuma ngumpulin tugas

Walaupun cuma membuat tugas, semoga karya saya bisa membantu. have a good day :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Heboh karena Pandemi Covid 19, Ternyata Ada yang Lebih Mengerikan!

31 Maret 2020   23:55 Diperbarui: 1 April 2020   00:17 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Baru-baru ini, Indonesia digemparkan dengan adanya sebuah pandemi bernama Covid-19. Covid-19 atau novel-coronavirus adalah sebuah virus yang berasal dari keluarga virus Corona dan bermutasi dari seekor kelelawar.  

Virus ini menyerang di bagian paru-paru manusia, dan mampu menyebabkan demam tinggi, sesak nafas, batuk kering, dan hidung tersumbat. Pandemi sendiri menurut kbbi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas. 

Namun faktanya, bumi kita telah mengalami sejumlah pandemi-pandemi yang bahkan beberapa diantaranya jauh lebih mematikan dari pandemi COVID-19 yang kita sedang hadapi saat ini. Salah satunya adalah Flu Spanyol.

Pandemi Flu Spanyol adalah Pandemi Influenza kategori 5 yang mulai menyebar di Amerika Serikat, muncul di Afrika Barat dan Prancis, lalu menyebar hampir ke seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh Virus Influenza Tipe A subtipe H1N1. 

Asal-muasal virus ini masih menjadi perdebatan. Menurut Frank Macfarlane Burnet, virologis Australia yang mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari influenza, pandemi 1918 bermula di Camp Funston dan Haskell County (Kansas) Amerika Serikat. Sementara menurut North China Daily News, seperti dikutip harian Pewarta Soerabaia, pandemi bermula di Swedia atau Rusia lalu menyebar ke Tiongkok, Jepang, dan Asia Tenggara.

Wabah influenza yang merebak pada 1918 bukanlah penyakit flu biasa. Orang-orang saat itu mengenalnya sebagai Flu Spanyol. Spanyol adalah salah satu negara paling awal di mana epidemi diidentifikasi, tetapi para sejarawan percaya ini kemungkinan merupakan hasil dari sensor masa perang. 

Spanyol adalah negara netral selama perang dan tidak memberlakukan sensor ketat terhadap persnya, yang karenanya dapat dengan bebas menerbitkan laporan awal penyakit tersebut. Akibatnya, orang-orang salah percaya bahwa penyakit itu khusus untuk Spanyol, dan nama "flu Spanyol" terlanjur tersebar.

Virus ini juga sempat masuk ke Indonesia. Kemungkinan besar, Pandemi itu terbawa masuk besar melalui jalur laut. Pemerintah Hindia Belanda mencatat, virus ini pertama kali dibawa oleh penumpang kapal dari Malaysia dan Singapura dan menyebar lewat Sumatera Utara. 

Investigasi polisi laut terhadap kapal penumpang Maetsuycker, Singkarah, dan Van Imhoff mendapati beberapa penumpang positif terjangkit virus tersebut. Bahkan, virus tersebut menjangkiti seluruh penumpang dan awak kapal Toyen Maru yang baru tiba di Makassar dari dari Probolinggo.

Ketika virus itu mulai menyerang kota-kota besar di Jawa pada Juli 1918, pemerintah dan penduduk tidak memperhatikan. Mereka tidak sadar virus tersebut akan menjalar dengan cepat dan mengamuk dengan sangat ganas. Terlebih, saat itu perhatian pemerintah lebih terfokus pada penanganan penyakit-penyakit menular lain seperti kolera, pes, dan cacar.

Gejala awal penyakit ini termasuk sakit kepala dan kelelahan, diikuti batuk kering; kehilangan nafsu makan; masalah perut; dan kemudian, pada hari kedua, berkeringat berlebihan. Selanjutnya, penyakit tersebut dapat mempengaruhi organ pernapasan, dan pneumonia dapat berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun