Desa Losari, Kec. Sumowono (03/02/2022) – Mahasiswa Tim 8 KKN Tematik Universitas Diponegoro yang membawa tema Pemberdayaan Petani Lokal untuk Meningkatkan Kreativitas Diversifikasi Produk Olahan Buah Sayuran menyusun rencana induk (masterplan) Desa Agrowisata Losari yang sangat berpotensi pengembangannya. KKN yang dilaksanakan selama enam minggu dari tanggal 5 Januari 2022 sampai 18 Februari 2022 ini dilaksanakan di Desa Losari, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Desa Losari memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan menjadi desa agrowisata. Lokasinya yang berada di dataran tinggi dan jauh dari keramaian kota, menjadikan Desa Losari tempat yang indah, sejuk, dan nyaman bagi pengujung yang ingin menjauhkan diri sejenak dari keramaian kota.
Banyaknya kegiatan pertanian yang ada di Desa Losari juga sangat cocok untuk dijadikan desa agrowisata yaitu desa yang menggabungkan kegiatan pertanian dengan kegiatan wisata. Karena potensi dan opportunities inilah, Mahasiswa Tim 8 KKN Tematik Universitas Diponegoro, berkolaborasi bersama pemerintah desa, yang telah memiliki keinginan untuk menjadikan Desa Losari sebagai desa agrowisata, untuk membuat sebuah rencana induk pengembangan Desa Agrowisata Losari.
Dua belas mahasiswa dari lima program studi yang berbeda-beda menuangkan idenya dan membentuk sebuah rencana induk pengembangan desa agrowisata ini sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing. Dengan adanya kolaborasi dari berbagai macam program studi ini, diharapkan rencana pengembangan Desa Agrowisata Losari dapat mencakup berbagai macam bidang.
Dari bidang keteknikan khususnya teknik elektro, Desa Losari memiliki potensi penggunaan energi terbarukan angin yang sangat tinggi. Lokasinya yang berada di dataran tinggi dengan intensitas angin yang cukup tinggi, menjadikan penggunaan pembangkit tenaga angin sangat cocok. Berdasarkan data, tiap meter persegi lahan yang ada di Desa Losari memiliki potensi generasi daya listrik sebesar 130 W.
Dengan penggunaan energi yang terbarukan, dapat menjaga keasrian alam Desa Losari ketimbang menggunakan energi kotor atau energi non-terbarukan. Dengan penggunaan energi terbarukan, Desa Losari bisa menjadi desa yang mandiri dan berkelanjutan dalam hal generasi dan penggunaan energi listrik.
Namun, hal ini masih memiliki beberapa hambatan misalnya biaya implementasi dan perawatan energi terbarukan yang saat ini cenderung masih tinggi. Keterbatasan anggaran menjadikan implementasi ini diperlukan jangka waktu dan perencanaan yang sangat panjang. Walaupun itu, diharapkan dengan adanya rekomendasi-rekomendasi ini, Pemerintah Desa Losari menjadi tahu mengenai keberadaan dan manfaat dari penggunaan energi terbarukan dan menjadi mempertimbangkan implementasinya di masa yang mendatang.
Penulis: Jonathan Hadi, Mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Tim 8 KKN Tematik Universitas Diponegoro tahun 2022Â
Dosen Pembimbing: Fahmi Arifan, S.T., M.Eng
