Wabah pandemi Covid-19 memang tak ayal banyak mengubah cara berlibuar kita. Maraknya liburan dengan cara menginap di hotel murah hingga mahal atau staycation menjadikan kita sering melakukan check in hotel. Hati-hati, jika kita seringkali harus memasukan nomor kontak pribadi kita saat check ini, salah-salah malah jadi sasaran empuk oknum karyawan hotel yang lancang menyimpan nomor kita tanpa izin.Â
Hal ini saya alami saat saya memutuskan untuk berlibur dengan cara staycation di sebuah penginapan di bilangan Cipete, Jakarta Selatan. Dengan harga murah 100.000 rupiah per malam, melihat tempatnya yang cukup instagramable dan memiliki fasilitas kolam renang, saya memutuskan untuk menginap disana.Â
Agak sedikit kesal karena harga tak termasuk air mineral dan peralatan mandi, sehingga saat check ini saya harus membeli di meja resepsionis. Aneh, baru kali ini saya mendapat pelayanan seperti ini. Apa karena harganya murah? Tapi saya pikir seharusnya itu semua sudah masuk dalam paket harga permalam.Â
Ah, baiklah, saya masih berpikir positif. Hingga saya pun memasuki kamar sempit seperti anak kost yang baru saja pindah dari luar daerah, sayapun melihat kamar mandinya. Cukuplah jika hanya untuk menjelajah dan mencari pengalaman menginap di hotel murah.
Saat saya akan menghidupkan tv, ternyata remot tak bekerja dengan baik. Sehingga saat ada pelayan hotel yang mengantarkan handuk kepada saya, saya pun meminta tolong padanya agar remot tv diperbaiki.
Di sinilah awal masalahnya. Tiba-tiba karyawan hotel laki-laki tersebut bertanya apakah saya sudah menikah? Saya sebagai customer kaget dengan pertanyaannya yang memang bukan haknya untuk bertanya(sebagai pelayan kepada customer). Gaya bicaranya seakan terhadap teman, bukan customer yang harus dia hargai.
Saya hanya menjawab singkat. Tak lama kemudian, setelah ia keluar dari kamar hotel saya, masuk sebuah pesan di handphone saya. Kali ini saya mencoba untuk biasa saja dan membalas singkat dengan harapan ia paham bahwa saya tidak nyaman.
Setelah mengutarakan komplain kepada staff hotel, akhirnya saya check out dengan perasaan was-was dan saya block nomer karyawan tersebut.
Ini menjadi pelajaran bagi saya bahwa kita harus amat berhati-hati dalam memberikan kontak pribadi dan lebih selektif memilih penginapan yang saya pilih untuk review saya. *