Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Penulis - Esais

Penulis buku dan penulis opini di lebih dari 150 media berkurasi. Penggagas Komunitas Seniman NU dan Komunitas Partai Literasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Eh, Benarkah Kita Cinta Sama Tuhan?

14 Januari 2023   09:01 Diperbarui: 14 Januari 2023   09:06 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cinta Tuhan | pixabay.com/john1cse

Level berikutnya adalah relasi kebutuhan. Ibadah dilakukan karena mengharapkan hajat tertentu. Biasanya meminta amalan atau wirid-wirid tertentu untuk memenuhi keinginannya. Tuhan diibaratkan sebagai pembantu yang dipaksa mencukupi segala hal yang dibutuhkan. Apabila tidak dipenuhi keinginannya, kita kecewa -hingga marah- dengan tidak beribadah. Seolah Tuhan itu butuh ibadah kita.

Relasi puncaknya adalah cinta. Membalas cinta Tuhan yang agung tanpa pamrih. Selalu bahagia saat menunggu perjumpaan dengan-Nya. Tidak meminta apa pun selain perjumpaan atas kerinduaan yang selama ini dipendam. Dalam relasi cinta, kita akan menghilangkan diri kita selain memikirkan yang dicintai. Resah ketika tidak menjalankan apa yang diinginkan yang dicintai.

Ketika sudah cinta kepada Tuhan, kita tidak akan khawatir lagi pada nasib dunia selain perasaan bersyukur. Tidak lagi berharap surga dan takut neraka karena yang dibutuhkan hanya keridaan yang dicintai. Melepaskan keterikatan pada nafsu dunia. Meyakini Tuhan akan memberikan segala hal yang diinginkan jika ada relasi cinta di antara keduanya.

Tapi Tuhan kan tidak berwujud materialistik?

Terlalu saru mengatakan Tuhan tidak berwujud, namun bukankah cinta tidak mengenal rupa selain perasaan nyaman?! Jadi silakan ditanyakan kembali kepada diri kita masing-masing. Kita lebih mencintai Tuhan atau seseorang yang diciptakan Tuhan?!***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun