Beberapa hari ini aceh membuat heboh media dengan dikibarkannya bendera adat yang mana bendera tersebut tak lain adalah bendera GAM dengan lambangnya bulan bintang. Sebenarnya apa yang sedang terjadi ? ternyata mereka diberi kewenangan lewat MoU helsinky yang selama ini tidak tersosialisasi & terpublikasi hasil perjanjian yang seolah-olah mendamaikan tersebut.
Dalam MoU helsinky jelas tersebutkan :
1.1.5. Aceh memiliki hak untuk menggunakan simbol-simbol wilayah termasuk bendera, lambang dan himne.
Untuk lebih lengkapnya silahkan dilihat DISINI >>>
Ayat tersebut sangat jelas brtentangan dengan UUD'45 yang menegaskan bahwa Indonesia adalah negara Republik dengan merah putih sebagai bendera NKRI.
Lantas kenapa perjanjian helsinky tersebut bisa mencantumkan ayat yang jelas-jelas bertentangan dengan UUD'45 yang merupakan Undang-undang tertinggi di Negara kita ?
Aceh yang awalnya disebut Daerah Istimewa aceh telah berubah menjadi Nangroe Aceh Darussalam. Harusnya delegasi Indonesia tau bahwa Nangro adalah Negara, dan dari perjanjian itu sangat jelas delegasi Indonseia telah menjual bangsanya untuk dikuasai oleh para pemberontak. Kenapa saya menyebut pemberontak ? karena jelas GAM sejak awal menentang pemerintahan yang syah.
Tapi dari pengamatan saya, yang paling bertanggung jawab adalah Pemerintah Indonesia, terutama pemerintah era 2004 - 2009, karena MoU helsinky ditandatangani pada tahun 2006. Karena sifat ketidak puasan itu bisa muncul dimana saja. Dan rasa ketidak puasan itu bisa timbul oleh berbagai keadaan yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah pemerintahan pusat yang korup dan mengabaikan azas keadilan terhadap wilayah-wilayah NKRI. Tapi bagaimanapun juga, disinilah perjuangan kita untuk selalu bersatu dan terus berjuang memperbaiki dan terus memperbaiki adanya kesalahan dan kelemahannya.
Kalau dengan adanya satu masalah, lantas kita bertindak sendiri dan mengabaikan rasa persatuan dan kesatuan, dan mementingkan ego kedaerahan, itu bisa kita ibaratkan dengan masalah keluarga besar dimana saat pemimpin keluarga berlaku tidak adil dan menganak emaskan sebagian anaknya, maka tugas kita adalah bersatu untuk mengingatkan & bersatu untuk memperbaiki. Tidak lantas melarikan diri dan meninggalkan saudara-saudaranya yang lain, karena sikap seperti itu hanya akan semakin memicu terjadinya konflik berkepanjangan yang mungkin saja sekarang terlihat damai, tapi Bangsa ini sadar telah menanam bom waktu yang setiap saat akan menimbulkan ledakan yang sangat keras.
My Own : My Facebook
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI