Maka bila berkenan Gus, berdayakanlah kanal official PBNU di sana. Satukan segenap yang ingin Gus sampaikan pada dunia. Satukan segenap kata dari alim ulama Nahdlatul Ulama yang masih berserak di sini sana.
Satukan podcast Yai Ulil, kajian kitab Yai Moqsith Gozali, mauidhoh hasanah dan baca puisi Mbah Yai Mustofa Bisri, dan seribu satu kemilau mutiara NU lainnya dalam satu media yang juga perlu ditata ulang. Jewer santri-santri yang brilliant di ranah ini untuk menggawangi TVNU. Sesuaikan dengan fiqih kontekstual (algoritma) media sosial.
Dengan seratus limapuluh juta lebih jamaah NU, wadah untuk memupus rindu antara engkau dan aku di jaman kiwari itu insyaAllah menjelma sepatu baru untuk langkah kakimu. Dengan tigaribu limaratus video lebih, tak selayaknya TVNU hanya punya  422 ribu subscriber. Satu subscribe, with love, dariku.
Dengan seratus limapuluh juta lebih jamaah, bila kau himpun sepuluh persen saja di platform resmi PBNU itu, ia niscaya menjelma corong TOA yang lebih lantang ketimbang berisik "gonggongan anjing tetangga".
Gus, ini kupinta agar tak mati nelangsa aku dirundung rindu pada satu NU di duniaku, dunia tanpa tatap mata.
Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq. Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh. (GM)