Mohon tunggu...
joko susilo
joko susilo Mohon Tunggu... PNS -

Jempoler & Praktisi Kesehatan, Mahasiswa S2 Kajian Administrasi Rumah Sakit Univ. Indonesia "Bismillah... do the best 4 dunia akhirat"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa Jokowi dan Dahlan Iskan?

19 Juni 2015   15:11 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:39 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Akhir-akhir ini kita cukup dihebohkan pemberitaan tentang peristiwa  yang dialami oleh dua tokoh terkenal di Indonesia, dua tokoh itu bernama Jokowi dan Dahlan Iskan. Siapa yang tidak mengenal Jokowi? Sebagai orang nomor satu di negeri ini, Presiden Republik Indonesia, pasti publik mengenalnya. Siapa yang tidak kenal Dahlan Iskan? Sebagai bos media besar bernama jawa pos grup, dan pernah menjadi menteri BUMN pada masa pemerintahan SBY, tentu banyak publik mengenalnya. Kedua tokoh inilah yang sedang menjadi sumber pemberitaan dengan kasus yang sama-sama terkait dengan kedudukannya sebagai pemimpin anak buah. Walau sama-sama sebagai pemimpin ketika masalah itu terjadi, namun sikap yang diambil oleh mereka sangatlah berbeda. Bagaimana perbedaannya?

Presiden Joko Widodo sedang ramai diberitakan baik di banyak media, terutama media sosial, karena  kesalahannya dalam menyebutkan tempat lahir Bung karno. Saat menghadiri peringatan puncak Hari Lahir Pancasila di Alun-alun Blitar, Jawa Timur, Senin (1/6/2015), dalam pidatonya Jokowi menyebut Bung Karno dilahirkan di Blitar, padahal kenyataannya sang proklamator itu dilahirkan di Kota Surabaya.

“Setiap kali saya berada di Blitar, kota kelahiran proklamator kita, bapak bangsa kita, Bung Karno hati saya selalu bergetar. Getaran ini senantiasa muncul karena di kota ini, kita secara bersama-sama menghayati, semangat yang bersumber pada ide dan gagasan besar bung Karno,” ungkap Jokowi dalam pidato sambutannya

Publik pun bereaksi. Kecuali PDIP, tentunya. Kenapa hal mendasar yang seharusnya sudah paham, masih salah? Jika kesalahan itu dilakukan oleh tokoh dari partai agama, mungkin masih bisa dimaafkan, karena selama ini partai pengusungnya, PDIP selalu mengobarkan semangat dan ajaran Bung karno dalam doktrin dan jualan kampanyenya. Maka tak heran jika public pun menjadi ramai. Bahkan jagat media social menjadi tempat membully sang presiden.

 “Tweeps, Ini yang tidak tahu sejarah penulis pidato-nya atau siapa …?" tulis Roy Suryo di akun twitter miliknya ‏

Lalu bagaimana sikap Jokowi selaku pemimpin mengadapi masalah yang melahirkan gelombang perdebatan publik itu?

Yang kita lihat ternyata tak sekali pun Jokowi melakukan klarifikasi resmi mengenai kesalahan itu. Entah apa yang ada di pikiran Jokowi? Karena pada akhirnya pihak Istana lah yang menyampaikan permintaan maaf. Sukardi rinangkit (Tim Komunikasi Publik Presiden) selaku pembuat naskah pidato Jokowi tersebut, menyatakan bahwa kekeliruan itu merupakan tanggung jawabnya.

 “Kesalahan tersebut sepenuhnya adalah kekeliruan saya dan menjadi tanggung jawab saya. Karena ketika Presiden sedang menyusun pidato tersebut, beliau (Jokowi) bertanya pada saya tentang Blitar. Saya menjawab bahwa Bung Karno lahir dan disemayamkan di Blitar. Presiden Jokowi waktu itu meminta saya untuk memeriksa karena seingat beliau (Jokowi), Bung Karno lahir di Surabaya,” bela Sukardi dalam keterangan tertulisnya kepada media.

(hingga saat ini tempat lahir Bung Karno masih menjadi perdebatan panjang, apakah di Blitar atau Surabaya).

Bagaimana dengan Dahlan Iskan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun