Mohon tunggu...
Joko Ristono
Joko Ristono Mohon Tunggu... Administrasi - Trainer dan Konsultan CRM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pemasaran dengan spesialisasi Customer Relatinship Management (CRM) yang sudah mendalami teknik dan skill Public Speaking untuk menunjang kemampuannya dalam men-deliver knowledge, skill, experience kepada para peserta Seminar, Training, Workshop, Mentoring. Sejak tahun 1994, belajar dari para expert tentang teori dan kasus-kasus pemasaran terkini untuk selanjutnya dipraktekan langsung dalam karir dunia Sales dan Marketing. Sebagai National Coordinator Public Speaking Indonesia Community, yang secara rutin melakukan kegiatan untuk mengasah para anggota semakin mahir di bidang Public Speaking, termasuk memberikan pelayanan kepada para Trainer di Indonesia untuk mendapatkan layanan Public Speaking Check Up.

Selanjutnya

Tutup

Money

CRM Tips #14 - Customer Life Cycle

19 Maret 2019   14:05 Diperbarui: 19 Maret 2019   14:56 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
belajartentangcrm.com

Siklus Pelanggan yang dimaksudkan kali ini adalah urutan level atau posisi pelanggan dalam bisnis kita. Sejak mereka bukan siapa-siapa, kemudian ditengarai sebagai suspect, selanjutnya diprospek, sampai suatu saat mereka menjadi sebuah komunitas yang loyalitasnya tak diragukan lagi. Tujuan akhir dari semua pebisnis adalah bagaimana menciptakan pelanggan loyal sebanyak-banyaknya, tidak sekedar loyal namun sudah menjadi bagian dari bisnis kita, sebagai advocate yang akan dengan suka hati menyebarkan kebaikan brand dan membela brand bila ada yang tidak setuju.

PELANGGAN LOYAL

Sebelum melihat siklus pelanggan, kita lihat sejenak, ukuran dari jumlah pelanggan loyal. Paling fair adalah dengan melihat prosentasi pelanggan loyal, bukan sekedar jumlahnya. Prosentasi pelanggan loyal 10% artinya dari seluruh pelanggan yang pernah beli atau menggunakan produk atau layanan Anda, 10%-nya adalah pelanggan loyal, yang beli lagi dan lagi. Bila jumlah pelanggan 1,000, maka ada 100 pelanggan yang loyal (10%). Berapa jumlah idealnya? Tidak ada patokan baku, tentu untuk setiap bisnis berbeda-beda karena karakter produk dan layanannya juga berbeda-beda.

Saya suka menggunakan gambar dari pak Hermawan K tentang "customer life cycle" seperti di bawah ini, yang mana siklus dimulai dari: Suspect, Prospect, Initial customer (first buyer), Repeater, Loyal Customer, Sprititual Advocate.

Dokpri
Dokpri
Untuk mengubah dari level satu ke level yang lebih tinggi masing-masing ada caranya. Berhasil tidaknya tergantung dari implementasi strategi, demikian juga dengan besarnya prosentasi keberhasilannya.

SUSPECT

Suspect adalah sekelompok orang sebagai target sasaran penjualan kita, kelompok ini kita duga memiliki potensi untuk produk yang akan kita pasarkan. Misalnya kita akan memasarkan produk suplemen kesehatan, maka semua orang dewasa dan orang tua dianggap sebagai suspect, patut diduga bahwa mereka sudah mulai aware dengan kesehatan pencegahan, oleh karena itu patut diduga mereka pas untuk produk suplemen yang kita pasarkan.

PROSPECT

Dari suspect yang dimiliki, yaitu semua orang dewasa dan orang tua, selanjutnya dipilah pilah dan difilter untuk mendapatkan sasaran yang lebih pas dengan produk yang akan ditawarkan. Kegiatan filtering yang dilakukan adalah Segmenting, Targeting dan Positioning (STP).

Sebagai contoh, semua orang dewasa dan orang tua disegmentasi berdasarkan wilayah, karena produk akan dipasarkan di kota besar saja, kemudian disegmentasi berdasarkan gender, karena produk ini khusus untuk laki-laki, disegmetasi berdasarkan kelas ekonomi, karena produk ini untuk kelas menengah ke atas, produk premium.

Targeting, dari segmen tadi, dijadikan target dari rencana pemasaran dan penjualan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun