Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Kolonial 17: Maksa Ditraktir, Bully Sadis a la Indonesia

30 April 2021   21:47 Diperbarui: 27 Juni 2021   11:49 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pun baru paham mengapa Tess begitu kesal sampai nyaris menangis.

Akhirnya saya pun menerangkan perbedaan tradisi men-trakteer pada saat ulang tahun  di Belanda dan di Indonesia. 

"Oh begitu yaa. Aku kira aku di-bully. Mosok aku yang ulang tahun bukannya aku yang di-trakteer malah di-traktor, disuruh mbayarin," katanya kolokan walau mulai tenang.

Oalah Nduk katanya expat, baru gitu aja hampir mewek, kataku dalam hati.

"Ya sudah sana ambil sepedanya, eh kerja lagi," kataku sambil tersenyum menghibur.

Dara Belanda itu pun berdiri tersenyum simpul dan beranjak ke luar.

Ya sudah gitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun