Mohon tunggu...
Joko Kuswanto
Joko Kuswanto Mohon Tunggu... Lainnya - pedagang kecil yang hobi menulis

konten yang berbau filsafat, kehidupan, ketuhanan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Spiritual, Filsafat dan Agama (Fill-Sufi 2)

15 Mei 2023   08:18 Diperbarui: 15 Mei 2023   17:39 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar barta1.com

Seperti prinsip dasar dari filsafat adalah  mempertanyakan  dan mencari, mengolah suatu "materi", yang menyerupai sepak terjang kehidupan alam dan manusia, secara radikal.. yang pada akhirnya mencapai  suatu kesimpulan. 

Dan dari kesimpulan ini melahirakan suatu "ilmu."               Dari ilmu inilah manusia menjadi seperti sekarang dengan dunianya.                                              Maka dari itu Filsafat disebut "ibu" dari segala ilmu.

Adalah  agama, sebagai ilmu, ketika masuk keranah filsafat..Agamapun harus siap dipertanyakan, di "adili" oleh Filsafat..konsekuensinya akan banyak nilai nilai yang berubah..demi pencapaian logis, dan tentunya  pada akhirnya membuat kekisruhan dikalangan manusia..Jika menangkap secara dangkal...

Disisi sebaliknya, manusia bisa memahami "kesadaran" akan keberadaan dirinya..dan TuhanNYA..bila manusia mendalami secara lebih dalam.

Mungkin ada pertanyaan menggelitik tentang keberadaan Tuhan..yang sangat mendasar adalah," Apakah Tuhan beragama, Berbangsa, atau berbahasa...?

Dan pasti manusia akan menjawab, dengan tegas, "Tidak mungkin," Tuhan beragama... karena Agama berasal dari keberadaan Tuhan itu sendiri. Tuhanlah yang menjadi titik puncak manusia beragama,    untuk hal ini semua pasti sepaham..

Lalu dari pertanyaan selanjutnya apakah" Tuhan" Berbangsa?      tentu juga dijawab dengan keras, kerena Tuhan adalah "Kesendirian Abadi"..Dari Kesendirian diri inilah menimbulkan pertanyaan tentang eksisitas Ke Esa an Tuhan.. Mengingat bahwa semua karya ciptaan ; Semesta dan seisinya, adalah pancaran DiriNya..Jejak-jejak tentang bukti keberadaan Tuhan justru dari ciptaannya sendiri, dari situlah manusia bisa mengenal Tuhannya.   Dari pengolahan inilah yang pada akhirnya melahirkan konsep beragam bahwasanya;

* Tuhan berbeda dengan                        CiptaanNya....

* Tuhan bersatu dengan                          Ciptaan.Nya.

* Tuhan adalah CiptaanNya..

Setiap konsep-konsep ini mempengaruhi cara "berkomunikasi"( beribadah) antara manusia dan PenciptaNya..

Poin selanjutnya adalah Apakah Tuhan Berbahasa...?

Jika berbahasa, bahasa apa yang dipergunakan.

Dan bila Tuhan Berbicara, apakah berbicara seperti Manusia ...

Untuk menghindar dari subyektifitas dan kesalah pahaman, dalam menjawab setiap pertanyaan diatas dipakailah Spiritualitas sebagai jalur alternatif.                                    Spiritual adalah aktifitas manusia yang mendalami Ketuhanan-nya secara murni..tidak menggunakan "atribut" keagamaan. Karena bila masih menggunakannya..berarti belum murni..Berati masih masuk dalam ruang keagamaan bukan keTuhanan.. untuk menjaga konsistensi bahwa Tuhan itu netral dari Agama..( baca: Kutemukan satu lagi RahasiaMu)

Jika masih dalam ruang agama, misalkan, menurut spiritual agama A...atau menurut spiritualitas agama "anu". artinya Tuhan tidak dalam posisi Netral.

 Tapi jika Tuhan dipahami secara Umum..Tuhan adalah Tuhan milik seluruh umat manusia di muka bumi..

Pandangan Spiritual murni, menyimpulkan bahwa Tuhan Berbicara dengan RASA dan ditangkap dengan RASA..Kemudian dari RASA timbullah kalimat sebagai alat untuk dipahami manusia..secara Rasional..

Jadi bisa disimpulkan bahwasanya;

* Tuhan itu tidak beragama...

*Tuhan itu tidak berbangsa..

* Tuhan itu tidak berbahasa..

Kalau kita sepakat dengan uraian di atas..mengapa kita masih berselisih..tentang beragama.. pakailah bahasa RASA...bahasa spiritul murni...

Terimakasih..

            "IndonesiaSatuTuhan"

 Cimahi 15 mei 23

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun