Mohon tunggu...
John Rubby P
John Rubby P Mohon Tunggu... Penulis - Planter yang selalu belajar

PLANTER............

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Harga BBM Naik, Siapa yang Takut?

29 Agustus 2014   23:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:09 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bahan bakar minyak (BBM) adalah bahan alam yang sangat vital bagi kehidupan di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali di indonesia.  Akhir-akhir ini ramai diperbincangkan tentang kenaikan BBM, sebab pagu anggaran bisa jebol, jika pengendalian subsidi BBM tidak secara cermat dilakukan.

Pembatasan BBM bersubsidi adalah suatu keharusan dan tak bisa ditawar, negara kita telah terlalu lama meninabobokan rakyat Indonesia yang lebih mampu.  Mari kita melihat kenyataan, bahwa subsidi BBM lebih banyak dinikmati kalangan mampu dan tinggal di kota, daripada kalangan tak mampu.  BBM bersubsidi sangat langka dan mahal di daerah terpencil, yang notabene penghasilannya sangat jauh dari masyarakat yang tinggal diperkotaan.

Subsidi kepada masyarakat yang tidak mampu adalah kewajiban negara, akan tetapi yang ada selama ini adalah bahwa subsidi itu lebih banyak dinikmati masyarakat yang "lebih mampu" dan tinggal di perkotaan, sedangkan masyarakat yang tinggal dipelosok tak dapat sentuhan subsidi BBM.  Jika ada sebagian masyarakat kita yang protes tentang wacana penaikan harga BBM bersubsidi, itu terjadi hanya didaerah perkotaan umumnya di pulau jawa.  Masyarakat di Pulau jawa seharusnya sadar dan menyadarkan diri bahwa, uang negara ini telah banyak diberikan kepada mereka.  Lihatlah di daerah, harga premium sampai Rp50.000,- tidak ada yang protes.  Nah di pulau jawa harga bensin lebih dari Rp4.500,- saja sudah gaungnya kemana-mana.

Dikalimantan, harga eceran premium di tingkat masyarakat Rp12.000,-/liter tidak ada yang ngomel, dan bahkan mereka beranggapan yang penting barangnya ada, soal harga jauh dari harga eceran tertinggi di Pulau jawa tidak jadi soal.

Seandainya subsidi BBM dihapuskan, dan uang yang seharusnya untuk subsidi BBM dialihkan untuk membangun infrasturktur di daerah, maka disparitas harga dan pemerataan pendapatan akan meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah.  Di indonesia ini umumnya yang diperhatikan adalah pulau jawa melulu, tiap tahun uang negara tersedot untuk membangun jalan di pulau jawa, akan tetapi di daerah sangat minim.

Hai pemimpin (presiden) jangan yang dilihat Jawa saja, mentang-mentang Presiden selalu orang jawa...Derah juga perlu dimajukan dan diperhatikan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun