Mohon tunggu...
John WP
John WP Mohon Tunggu... Konsultan - New Chance New Opportunity

Happy with new chance and new opportunity, always self explore for new experiences and easy going. Aviation Lover and safety and security concern Like for managements system and business method

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Negara Agraris Kekurangan Pangan

25 Februari 2015   13:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:32 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar berbagai keluhan para Ibu-ibu yang lagi pada sibuk membicarakan kenaikan harga, membaca koran maupun media sosial online, berita-berita di TV tentang kenaikan harga kebutuhan pangan yang semakin melonjak termasuk kelangkaan beras di berbagai pasar kota maupun pasar daerah membuat hati ini miris dan sangat mengerikan kondisi masyarakat bawah ini.

Betapa tidak, dulu berita di radio, koran dan TV mengabarkan bahwa negara kita adalah negara AGRARIS yang kaya akan sumber daya alam dan murah pangan, dalam bahasa asingnya disebut "GEMAH RIPAH LOHJINAWI" sekarang menjadi negara yang kekurangan pangan, beras langka dan mahal, kebutuhan pangan lain juga ikutan naik/menaikan diri menjadi mahal, sehingga membuat hati ini sangat miris dan ngeri melihat kondisi semacam ini.

Menurut berita lain bahwa SDM Pertanian negara kita dan kualitas pertanian dinegara kita termasuk lahanya yang subur, irigasi dimana-mana, transmigrasi juga sudah membuahkan hasil pangan yang banyak, namun masih tetap kekurangan pangan.

Apakah hal ini peningkatan penduduk yang takterduga..?

Atau pengurangan lahan pertanian di berbagai wilayah Indonesia..?

Ataukah permainan pengusaha/pedagang untuk menimbun beras agar harganya bisa naik..?

Lalu...

Apa yang salah atas bangsa dan masyarakat kita ini sehingga kondisinya menjadi seperti ini..?

Pejabat Negara berbicara bahwa kita tak akan kekurangan pangan stok masih cukup, namun kenyataan dilapangan tidak sesuai, ada juga Pejabat yang menjamin minggu depan harga beras akan turun dan banyak lagi komentar dari masyarakat, namun, apa sebabnya dan solusinya apa serta bagaimana hal ini terjadi tidak pernah di publish pada masyarakat.

Semoga saja hal ini dapat dirubah oleh Para Pemimpin Negara dengan kondisi yang lebih baik dengan niat mensejahterakan rakyat, karena jika para pemimpin mensejahterakan rakyat yang sesungguhnya (bukan sebagian rakyat atau segolongan rakyat yang dikehendaki) maka, apabila rakyat makmur sentosa, do'a rakyat akan membawa pemimpin kepada arah yang lebih baik hingga ke SURGA, namun jika para pemimpin rakyat hanya mementingkan sebagian rakyat yang dimau saja, maka do'a rakyat juga akan membawa para pemimpin sengsara kemudian termasuk tidak akan sampe ke SURGA kelak.

AMIN..

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun