Mohon tunggu...
John Lobo
John Lobo Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi dan Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru di SMA Negeri 2 Kota Mojokerto Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata Darah di Papua

17 Juli 2022   07:32 Diperbarui: 17 Juli 2022   07:34 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
papua, kabupaten Nduga (Dok. Googel Earth)

Oleh : Agus Thuru


Perih ini untuk siapa?
Bunga-bunga di tanah Papua
Berguguran
Bersimbah air mata
Pada genangan darah

Perih ini
Luka yang tak kunjung sembuh
Mayat-mayat bergelimpang
Sebab ujung senapan
Belum juga bisa dijinakkan

Bunga-bunga di Papua
Seakan mekar di tengah kemarau
Saban hari terus bertahan
Dengan recikan darah korban
Kebiadaban yang gagal dimusnahkan

Air mata telah menjadi sarapan
Darah menjadi anggur asam
Di gelaran pesta penuh amarah
Satu persatu  napasnya tercabut
Dari cinta dan keadaban

Oh Papua
Masih berapa lama lagi
Setiap jengkal tanah leluhur
Ditoreh dengan darah angkara
Tak adakah jalan kita berdamai?

Denpasar, 16.07.2022
Turut Berdukacita atas para korban insiden Ndungga Papua

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun