Mohon tunggu...
Johan Prabowo
Johan Prabowo Mohon Tunggu... Duta Besar - I Ching

Penulis amatiran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Baru dalam era Post-Modern sebagai Entitas yang Esensial

25 Agustus 2019   23:05 Diperbarui: 25 Agustus 2019   23:17 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat kita berbicara mengenai kata media, banyak sekali defini dan pemahaman yang dapat kita tuangkan. Namun perubahan pemahaman dan pemberian definisi tentunya akan terjadi disaat kita memberikan embel embel kata 'Baru" dibelakangnya, menjadi suatu hal yang tentunya berbeda dari pemahaman sebelumnya. 

Salah satu pengertian mengenai media yang paling populer, adalah mengartikan sebagai bentuk majemuk dari medium atau wadah yang kemudian erat dikaitkan dengan komunikasi pada perkembangannya (Williams 1976:169), memiliki konotasi bahwa media adalah sebagai wadah untuk memberikan informasi dimana dalam prosesnya digunakan sebagai alat menyebarkan informasi, atau secara spesifik, dalam bidang pemberitaaan, atau biasa disebut jurnalistik. 

Namun demikian, mengidentifikasi dan mengenali "Media Baru" itu sendiri tidak semudah menggolongkan semata mata, mana saja yang termasuk media "lama"? Mana yang termasuk ke media "baru"? Apa yang dimaksud "baru" disini? Pertanyaan pertanyaan semcam ini muncul seiring munculnya istilah dan pemahaman mengenai Media Baru di era post modern ini. 

Sedikit menilik kembali sejarah perkembangan dunia komunikasi dan jurnalisme pada khususnya, kata "Media Baru" sudah muncul sejak tahun 1980 seiring berkembangnya teknologi pada era tersebut, bagaimana banyak media media yang mengalami perkembangan dan pembaharuan, seperti halnya media cetak, radio, televisi, dan media telekomunikasi lainnya.

Media - media tersebut kemudian mengalami perubahan yang konstan atau bersifat kontinu, dimana kemudian hal ini menyebabkan adanya pergeseran era dari era modern, ke era post-modern, era dimana kita tinggal sekarang ini. 

Pergeseran atau biasa dikenal dengan istilah shifting ini berbanding lurus dengan perkembangan dan perubahan perubahan dalam struktur sosial, perubahan sistem ekonomi, dan juga aspek aspek kultural yang ada di masyarakat luas. Secara logika, tentunya hal ini mendatangkan efek efek lainnya spertia semakin intens nya globalisasi, dunia industri memasuki era post-industrial, dimana banyak terjadi perubahan akan kebutuhan tenaga kerja khususnya di pabrik, dan yang paling penting melemahnya kekuatan negara negara kolonial Barat. Ini adalah awal mula munculnya Media Baru, secara singkat dengan banyaknya perubahan, Media Baru adalah bagian dari sebuah fenomena yaitu teknokultur (technoculture) yang baru.

Perubahan - perubahan ini terjadi pada beberapa bidang, atau biasa disebut dengan genre, dimana Media Baru ini dapat dibagi sebagai berikut:

  • Pengalaman tekstual, hiburan, dan pola konsumsi media yang berubah kearah virtual. seperti game komputer, realitas virtual. film atau sinema berbasis 3d, adalah beberapa contoh.
  • Dunia post-modern, memilki representasi yang berkembang terus menerus, hingga era sekarang ini muncul representasi bahwa dunia global direpresentasikan dengan banyak kemungkinan baru, seperti komunitas virtual yang imersif.
  • Hubungan baru antara tiap subjek media, yaitu konsumen dan beberapa media, dimana media media sekarang banyak yang mengalami komodifikasi produk berupa gambar gerak dan suara kepada konsumen (televisi, radio)
  • Munculnya pola baru dalam organisai dan industri media, dimana terjadi banyak pergantian peraturan (misal, tentang sensor dan hak cipta), juga kepemilikan di beberapa organisasi media, akses, dan juga ekonomi dari beberapa media.

Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa dalam era Post-Modern ini, terjadi banyak perubahan dan perkembangan, secara singkat, menjadi ke era digital, dari sebelumnya yang analog, mulai dari media seperti TV dan juga media lainnya, dimana kemudian didalamnya terdapat beberapa permasalahan dan kompleksitas tertentu, misal bagi produser karena harus menyesuaikan dengan kultur dan regulasi yang baru.

Tak lupa juga, fakta bahwa hal ini terjadi dalam skala yang masif, dimana berbagai hal baru ini diproduksi secara imersif, memungkinkan terjadinya komunikasi yang interaktif, suatu bentuk yang baru dimana sebelumnya komunikasi antara produsen dan konsumen cenderung bersifat satu arah, yang tentunya memiliki setiap aspek positif dan negatif didalamnya, menjadikan setiap bagian dari Media Baru di masa kini suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia sekarang ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun