Mohon tunggu...
Johan G.M Pardede
Johan G.M Pardede Mohon Tunggu... Lainnya - Asliii

Selalu memandang masalah secara objektif

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Tidak Lebih dari Sekadar Manusia Biasa

13 Juli 2020   11:17 Diperbarui: 13 Juli 2020   11:25 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketiga: Suka Motoran

Coba deh googling Jokowi naik motor. Pasti gambarnya bejibun. Latarnya juga beraneka ragam. Kebiasaan motoran ini, biasanya dilakukan oleh para ABG untuk sekadar TP-TP, Tebar Pesona.

Kalau Pak Jokowi beda dengan ABG itu, dia menggunakan motor bukan untuk TP-TP kepada masyarakat. Tapi dia berdalih adalah agar bisa menjangkau daerah yang tidak bisa dimasuki oleh kendaraan mobil. Sekalian bisa merasakan atmosfer daerah pelosok dan paham akan situasinya. Kayak ketemuan sama gebetan, pasti beda rasanya chat dan ketemuan.

Motor yang digunakan juga tergolong keren. Dan terkesan membuatnya macho ditambah sudut pandang kamera yang menyuguhkan hal memesona. Dengan motor model kopling dan jaket yang digunakannya. Jokowi tampak seperti Dilan versi presiden.

Bayangin aja cita-cita Dilan dulunya adalah presiden di hati Milea, tapi gagal dan menjadi Presiden Indonesia.

Keempat: Menjadi Tukang Kayu

Seperti yang kita ketahui sebagian besar dari pekerja negara kita, bekerja di sektor UKM. Ragam UKM itu seperti tukang warung, toserba, dan mebel kayu. UKM itu berperan vital sebagai tulang punggung perekonomian negara kita.

Tercatat sebelum menjadi Presiden Indonesia, Jokowi juga bekerja seperti manusia biasa lainnya, yaitu tukang kayu. Kayu yang dikerjakan tidak sebesar pabrik-pabrik sekarang ini meski hasilnya sampai diekspor. Kantornyapun tidak pantas disebut kantor karena kesan "sangarnya" tidak ada sama sekali. Jadi membuat orang tidak merasa segan datang menghadap kepadanya secara langsung dan bisa berdiskusi tanpa terbebani jarak sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun