Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pembelajaran Pemecatan Mario Gomez, Harmonisasi Pelatih dan Pemain

2 Maret 2024   13:24 Diperbarui: 2 Maret 2024   13:30 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bhayangkara FC menang 3-2 atas Madura United, 1 Maret 2024 (Foto : LIB)

Kemenangan atas Madura United, dalam lanjutan Liga 1 2023/2024 yang berlangsung di kandangnya, Stadion PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 1 Maret 2024 menunjukkan keputusan manajemen Bhayangkara FC (BFC) sudah tepat.

Keputusan memecat pelatih Mario Gomez, hanya sehari menjelang laga menghadapi Madura United, merupakan langkah tegas yang harus dilakukan agar tetap bisa bertahan di Liga 1 musim depan.

Kemenangan itu sudah ditunggu-tunggu, setelah menelan kekalahan tiga kali beruntun, tak hanya mengangkat posisi BFC satu Tingkat ke posisi 17. Meski belum terbebas dari jerat degradasi, namun hasil itu menaikkan moral para pemain dan manajemen.

Membuat mereka lebih percaya diri, tanpa over confident, untuk menatap sisa laga. Mendulang poin dan gol sebanyak mungkin agar lolos dari jeratan degradasi.

Pemecatan Roberto Carlos Mario Gomez, nama lengkap pelatih asal Argentina itu memang harus dilakukan. Ia hanya mampu memberi satu kemenangan dari 9 laga. Sisanya lima kali imbang dan menelan tiga kekalahan beruntun.

Kekalahan kekalahan beruntunitu didapat dari Persebaya Surabaya dengan skor tipis 1-0, digebuk PSS Sleman 4-1 dan Borneo FC 4-0.

Raihan yang sangat tidak sesuai dengan ekspetasi manajemen BFC terhadap pelatih yang pernah menangani Persib Bandung, Borneo FC dan Arema FC. Pelatih yang digadang-gadang mampu membawa The Guardians lepas dari jerat degradasi.

BFC pun sudah jor-joran memperkuat skuat, termasuk mendatangkan pesepakbola Eropa, Radja Nainggolan. Belum lagi pemain yang punya nama seperti Witan Sulaiman.

Maka, ketika BFT tak juga beranjak dari dasar klasemen, kesabaran mereka pun habis. Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Sumardji menebar ancaman pemecatan bagi Gomez saat BFC menjamu dan dipermalukan PSS Sleman dengan skor 1-4, 22 Februari 2024 di Stadion PTIK.

Saat pertandingan tersebut berlangsung, Sumardji berulang kali menyuarakan kekecewaannya di tribun penonton Stadion STIK, Jakarta. Pada menit ke-70, atau setelah PSS mencetak gol keempatnya melalui penalti Ricky Cawor, Sumardji sempat terlihat meninggalkan tribun.

"Saya pulang dulu. Pecat saja pelatihnya," kata Sumardji kepada para wartawan sambil menepuk dahinya, lalu meninggalkan tribun.

Setelah pertandingan, Sumardji mengatakan bahwa ia masih memberikan tenggat waktu kepada Gomez untuk memperbaiki kinerja Bhayangkara.

COO Bhayangkara FC, Sumardji saat konferensi pers, 29 Februari 2024 (Foto : VOI)
COO Bhayangkara FC, Sumardji saat konferensi pers, 29 Februari 2024 (Foto : VOI)

"Saya berikan tenggang waktu kepada pelatih, kalau dia masih tetap kondisi seperti ini ya terpaksa konsekuensinya seperti akad kontrak ya harus mundur. Ya mungkin dua tiga match lah kita lihat," kata Sumardji yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

Saat menyampaikan Keputusan manajemen tentang pemecatan Gomez, Sumardji mengatakan ada situasi yang tidak baik di tim. Hal ini jelas memberi dampak negatif , karena tidak adanya komunikasi efektif antara pemain dan pelatih.

"Kami mengambil keputusan secara bersama-sama untuk menghentikan kontrak dengan Mario Gomez," kata mantan Kapolresta Sidoarjo, Jawa Timur itu.

"Terakhir 3 kali kami mengalami kekalahan beruntun sehingga sebagai konsekuensi sepakat dengan Gomez. Ketika tim tak bisa bangkit maka dengan sendirinya kontrak berakhir," lanjutnya.

Pengumuman

Memang masih menjadi pertanyaan, apa pertimbangan dari manajemen Bhayangkara FC mendapuk Gomez sebagai pelatih barunya, menggantikan Emral Abus. Pelatih sebelumnya adalah Widodo C Putra yang kini menangani Arema FC.

Anehnya, belum diumumkan melalui laman resmi klub sebagai pelatih baru, justru manajemen Mario Gomez yang mengumumkannya pada 2 Oktober 2023.

"Mario Gomez adalah pelatih baru Bhayangkara, pelatih berpengalaman ini telah meraih gelar internasional yang membuatnya menjadi kandidat pelatih terbaik di sepak bola Asia," tulis manajemen Mario Gomez, AA Management melalui akun Instagram.

Hal serupa juga disampaikan oleh jurnalis asal Argentina,  Cesar Luis Merlo yang mengabarkan Mario Gomez merapat ke Bhayangkara FC. Informasi ini disampaikan Cesar Luis Merlo dalam akun Twitter pribadinya, @CLMerlo pada 2 Oktober 2023. Waktu yang sama dengan pengumuman manajemen Gomez.

"Mario Gmez sekarang bersama Bhayangkara dari Indonesia." tulis Cesar Luis Merlo.

Setelah pengumuman dari manajemennya  Gomez terlihat mendampingi Bhayarangkara FC berlaga melawan PSIS Semarang pada lanjutan Liga 1 2023-2024 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Kamis 2 November 2023 malam WIB.


Persoalan Sama

Gomez memang bukan wajah baru di kursi kepelatihan klub Liga 1. Ia memulai debutnya sebagai pelatih Persib Bandung pada November 2017.

Sebelum ke Persib, lelaki kelahiran Mar del Plata, Argentina, 27 Februari 1957 itu memulai karier sebagai pelatih pada usia 47 tahun. Debutnya sebagai pelatih dimulai pada 2004 di klub asal Argentina, Gimnasia La Plata.

Gomez juga membawa bekal pengalaman menjadi asisten pelatih di sejumlah klub top Eropa. Tercatat, ia pernah mendampingi Hector Cuper ketika melatih Real Mallorca (1999) dan Valencia (1999-2001) dan Inter Milan (2001-2003).

Saat menjadi asisten pelatih Hector Cuper, Gomez turut membantu Valencia lolos ke final Liga Champions pada 2000 dan 2001. Namun, dalam dua kesempatan itu, Valencia gagal juara.

Gomez mulai mencari peruntungan sebagai pelatih klub di Asia pada 2014, yakni dengan melatih skuad South China. Di klub papan atas Hong Kong ini, ia bertahan kurang dari semusim hingga 30 April 2015.

Setelah itu, Gomez berlabuh di klub ternama  Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT). Hasil kerja Gomez di JDT cukup gemilang. Dia membantu JDT merebut juara Malaysia Super League (2015 dan 2016), AFC Cup 2015, Piala Sumbangsih 2016, dan Malaysia FA Cup 2016.

Gomez membawa Persib menempati peringkat 4 di klasemen akhir Liga 1 2018. Namun, Persib tidak memperpanjang kontraknya sehingga Gomez hijrah ke Borneo FC pada musim 2019, dan pindah ke Arema FC di Liga 1 musim 2020.

Persoalan yang sama kini terjadi di Bhayangkara FC, seperti disampaikan oleh Sumardji, bahwa manajemen klub mencermati perkembangan situai yang kurang bagus di tim. Hal yang mendasari keputusan memecat Gomez.

Seorang petinggi Bhayangkara FC mengatakan bahwa para pemain tidak respek dengan Mario Gomez. Selain itu, pelatih tersebut dinilai miskin taktik.

Mempercayai Pemain

Track record Gomez di Persib dan Borneo FC semestinya menjadi pertimbangan Bhayangkara FC. Tidak sekedar melihat klub mana yang pernah dilatihnya. Sehebat apapun seorang pelatih, tetap hasil di lapangan yang menjadi patokan.

Sir Alex Ferguson tentang pemain (Foto : quotefancy.com)
Sir Alex Ferguson tentang pemain (Foto : quotefancy.com)
Hasil di lapangan itu tidak terlepas dari bagaimana para pemain menikmati permainan, untuk mewujudkan strategi atau taktik yang disiapkan oleh pelatih dengan asistennya.

Seperti filosofi Franz Beckenbauer, salah satu pemain terbaik yang pernah ada dan juga tercatat sukses di tepi lapangan.

Hingga kini, dia adalah satu-satunya orang yang pernah memenangi Piala Dunia sebagai kapten dan pelatih, yaitu ketika turnamen itu digelar di tanah kelahirannya pada 1974 dan di Italia 1990.

Beckenbauer menekankan kepada para pemainnya agar selalu menikmati permainan dan tidak kebobolan satu gol pun dalam pertandingan.

Maka, ketika ketidakharmonisan antara pelatih dan pemain, maka jangan berharap penampilan maksimal di lapangan. Apa yang tersaji di lapangan belum tentu atau tidak seperti yang ada saat mereka berlatih.

Seperti pernah dikatakan oleh Pep Guardiola, salah satu pelatih ternama di dunia : "Para penggemar dapat menerima penampilan yang buruk, tetapi mereka tidak menerimanya ketika kamu memilih untuk tidak berusaha.

"Berusaha" itu tak lepas dari situasi psikologis para pemain ketika mereka menginjakkan kaki dan bertarung di lapangan.

Situasi itu yang terlihat di Bhayangkara FC saat ditangani oleh Mario Gomez. Ketidakkompakan pemain dan pelatih membuat penampilan The Guardians jadi angin-anginan.

Bhayangkara FC mungkin lupa bagaimana Gomez dipecat oleh Persib Bandung, setahun sebelum kontraknya habis.

Di Maung Bandung, dari 35 laga, ia mencatatkan 15 kemenangan, 10 kali imbang dan 10 kali kalah.

"Sudah ada evaluasi dengan sikap dia yang semua kalian tahu seperti itu. Mau gimana lagi, jadi tidak nyaman bagi pemain, tim seperti itu 'kan di akhir-akhir ini, hubungan dia dengan pemain, dia dengan ofisial yang lain (kurang harmonis)," kata Direktur Keuangan PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Teddy Tjahjono pada 12 Desember 2018.

Beberapa hal disampaikan terkait sikap atau attitude Gomez selama menangani Persib Bandung. Salah satunya, tidak harmonisnya hubungan dengan pemain dan ofisial. Hal ini mengganggu kondusivitas tim.

Sedangkan di Borneo FC, sikapnya membuat berang para petinggi klub. Bersama pelatih fisik Marcos Gonzales dan pelatih kiper Jorge Rodrigues, Gomez mengumumkan pengunduran dirinya di depan para pemain dari Borneo FC.

Dalam pengumuman resmi Borneo FC melalui laman resminya, 16 September 2021, disebutkan  ketiganya mengundurkan diri secara sepihak tanpa alasan yang jelas.

Padahal kompetisi Liga 1 2021-2022 baru berjalan selama dua pekan. Sedangkan kontrak Mario Gomez dan Marcos Gonzales baru akan berakhir pada Desember tahun ini, sedangkan kerja sama Jorge Rodrigues dan Borneo bakal selesai April 2022.

"Selain dampak pada aspek sepak bola, di mana kompetisi baru berjalan dua pekan, mereka juga masih memiliki kontrak yang harusnya dihormati," tulis pernyataan resmi klub.

Pemecatan Gomez oleh Bhayangkara FC memberikan pelajaran berharga bagi klub-klub lain, yang akan mengganti pelatihnya. Nama besar tidak menjamin seorang pelatih sukses di klub baru.

Tak hanya dibutuhkan kelihaian membuat strategi, tapi lebih dari itu bagaimana ia memberikan motivasi bagi pemain untuk memberikan yang terbaik di lapangan.

Para pemain yang dimanusiakan, diajak berbicara dari hati ke hati dan diperlakukan sebagai teman atau adik pasti akan bertarung habis-habisan bagi klub, tim dan rekan-rekannya.

Seperti yang ditunjukkan oleh manajer legendaris Manchester United, Sir Alec Ferguson yang memberi dukungan dan kepercayaan penuh kepada para pemainnya. Pada sisi lain dia meminta mereka disiplin, baik di dalam maupun luar lapangan.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun