Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Fasilitas dan Profesionalitas PSS Sleman

26 Juni 2018   13:13 Diperbarui: 26 Juni 2018   13:33 1731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cristian Gonzales saat memulai debutnya di PSS Sleman. Foto : Topskor

Persib Bandung yang memakai jasa Michael Eissen pun tak pernah gembar-gembor berapa nilai yang telah dikeluarkan untuk tempat tinggal sang bintang tersebut selama dikontrak. Belum lagi fasilitas lainnya seperti mobil. Apakah Gonzales juga mendapatkan fasilitas mobil dari PSS Sleman, dan berapa nilainya?.

Arema FC juga tak pernah mengungkapkan ke publik berapa nilai yang sudah mereka keluarkan untuk pemain pentingnya seperti Arthur Cunha yang ditempatkan di Ijen Suites. Perumahan mewah itu sejak 2013 digunakan oleh Singo Edan untuk para pemain asingnya.

Gonzales sendiri saat di Arema FC diberi fasilitas penginapan di sebuah hotel mewah di Malang selama 6 bulan, sebelum ia mendapat rumah dan mobil. Pengeluaran yang tentu jauh melebihi apa yang telah diberikan oleh PSS Sleman, dan hingga kini pun tak pernah diberitakan oleh Arema FC kepada media berapa nilainya. Sikap profesional yang memang begitu seharusnya dilakukan oleh sebuah klub.

Jika ingin dianggap sangat peduli dan mau transparan, sekalian saja disebutkan berapa gaji Gonzales selama dikontrak oleh PSS Sleman?. Apakah sama saat ia bermain untuk Madura United atau Arema FC?.  Wartawan pun tinggal mengkonfirmasinya, terlepas dia mau berbicara atau tidak.

Jika terkait lagi soal profesionalitas, apakah Gonzales sudah digaji oleh PSS Sleman selama ia menjadi pemain berdasarkan surat kontrak peminjaman tanggal 15 April 2018?. Dalam kontrak itu jelas disebutkan hak pemain jadi tanggung jawab PSS Sleman sejak April 2018.

Ini yang harus berani dijelaskan oleh klub kebanggaan masyarakat Sleman tersebut. Tidak cuma bicara fasilitas penginapan yang di hotel, bukannya rumah, dan rasanya tidak etis hal itu disampaikan ke publik.

Seorang manajer tim Liga 2 mengatakan kepada saya, soal fasilitas bagi pemain itu merupakan masalah internal tim, tidak perlu sampai ke media. Orang luar tak perlu tahu sebenarnya, karena bisa jadi titik lemah dan dijadikan bahan psy war ke tim. "Kembali pada isi kontrak profesional saja,"tambahnya sambil tersenyum.

Apa yang diungkapkan oleh manajer PSS Sleman kepada media pada 24 Juni 2018 itu sangat tidak perlu. Apalagi El Loco sendiri, konon sejak 10 Juni 2018 sudah tidak lagi tinggal di hotel Rich, Yogyakarta yang salah satu pemiliknya adalah CEO PSS Sleman.

Maka menarik dinanti langkah profesional apa yang akan diambil oleh manajemen PSS Sleman menyangkut Gonzales. Apakah tetap memperjuangkan haknya sebagai klub yang sudah membayar "mahar" peminjaman lalu diputus begitu saja dalam konperensi pers oleh Madura United, atau nrimo saja diperlakukan seperti itu.

Begitu juga sejauh mana keberanian Elang Jawa itu mengepakkan sayap menggugat PT LIB yang melarang El Loco berlaga, beberapa menit sebelum laga tandang menghadapi Persegres Gresik, 6 Mei 2018 lalu, sehari saja setelah pencabutan kontrak peminjaman?.

Langkah-langkah seperti itu akan lebih mengembalikan martabat PSS Sleman, menaikkan gengsinya ketimbang gembar-gembor soal fasilitas penginapan untuk pemainnya. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun