Mohon tunggu...
Johanna Ririmasse
Johanna Ririmasse Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis

L.N.F

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Arti Sebuah Kompetisi

8 Juli 2016   14:21 Diperbarui: 8 Juli 2016   14:34 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : www.echotuts.web.id

Bel istirahat telah berbunyi. Anak-anak yang masih berbelanja di kantin, dan sedang bermain di sekitar halaman sekolah. Sekarang, mereka berhamburan ke kelas masing-masing. Ibu Polnaya, guru bahasa Inggris kelas lima, melangkah memasuki ruang kelas. Anak-anak memberi salam, dipimpin oleh Samuel sebagai ketua kelas. Ibu Polnaya menaruh buku paket bahasa Inggris, dan berdiri di depan kelas.

"Okay, students. We are going to do test the end of selection today. The test is only for Samuel and Delon." Ibu Polnaya menjelaskan tujuan pertemuan pelajaran bahasa  Inggris. ibu Polnaya juga menjelaskan beberapa hal penting, sehubungan dengan tes akhir seleksi.

Samuel dan Delon akan berdiri di depan kelas. Mereka akan melakukan percakapan dalam bahasa Inggris. Samuel akan berperan sebagai turis lokal dari Jakarta, yang sedang berlibur ke kota Ambon. Sementara itu, Delon akan berperan sebagai masyarakat kota Ambon. Delon akan memperkenalkan kota Ambon kepada Samuel. Berdasakan percakapan tersebut, akan ditentukan siapa pemenangnya. Anak-anak kelas lima dapat memilih calonnya, menulis di kertas dan mengumpulkan ke depan kelas.

"But, Mrs Polnaya..." Sisi mengangkat tangan, dan bertanya. "May I choose no one of them?"

"What do you mean? You want to be inactive voters?"

"Yes, I mean..."

"No." Ibu Polnaya, menatap anak-anak kelas lima. "All of you have to choose one of them. Be truth and fair!"

Anak-anak kelas lima terdiam. Ahmad menengok ke arah John, dan berbisik. "Beta rasa, kita seperti anggota parlemen Amerika. Juga, seperti anggota dpR dan MPR negara republik Indonesia sekarang."

John tertawa. "Berarti, kita akan memilih presiden dari partai liberal. Atau, demokrat."

"Atau, kita akan membahas program kerja tahunan. Serta, anggaran daerah dan pusat. Diusahakan, agar terjadi pemerataan pembangunan dari pusat ke daerah. Teristimewa, propinsi-propinsi terpencil di kalimantan. Dan, di sebelah timur Indonesia.' Sambung, Berty. Mereka pun tertawa. 

Pedro  yang duduk sebangku dengan Ahmad, mengajak mereka diam. Namun, Pedro berbisik kemudian. "Samuel dan Delon akan pukul kita, bila dengar ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun