Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Humor

Calon Bupati, Gay dan Impoten

5 April 2011   14:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:06 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Tersebutlah sebuah kisah. Seorang gadis menangis tersedu-sedu. Ia menangis sesenggukan di pelukan ibundanya. Air matanya mengalir menganak sungai. Suara tangisnya benar-benar membuat orang untuk iba dan merasa kasihan. Maka, berduyun-duyunlah tetangganya untuk mengetahui penyebab si gadis itu menangis.

Para tetangga itu pun mengerubungi si gadis. Lalu, satu per satu di antara mereka bertanya kepada gadis itu. Pada awalnya, si gadis tidak mau menjawab pertanyaan para tetangga. Namun, setelah didesak terus, akhirnya si gadis pun berani buka mulut alias berbicara. Dan gadis itu pun bercerita tentang penyebab tangisnya.

Gadis itu menangis karena sudah tiga kali menikah dengan tiga lelaki berbeda. Namun, si gadis masih tetap perawan. Ternyata, tiga lelaki itu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Mantan suami pertamanya memang gagah dan tampan. Namun, dia ternyata seorang gay. Mantan suami keduanya memang kaya-raya. Namun, ternyata dia impoten. Dan mantan suami ketiganya adalah calon bupati. Dia lebih suka CONTRENG-CONTRENGAN daripada COBLOS-COBLOSAN. Hahahahahahaha….

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun