Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akronim

17 April 2016   18:40 Diperbarui: 20 April 2016   14:48 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="ilustrasi: Sumber foto: static6.depositphoto.com)"][/caption]Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata, atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. Misal rudal untuk peluru kendali (KBBI Edisi Ketiga). Perihal akronim dalam perspektif ilmu bahasa dan aplikasinya dalam teknologi informasi(Wikipedia Indonesia).

Mengacu dari definisi diatas, dewasa ini akronim memang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat kita dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam dunia perkotaan, kita sering dengar semboyan kota berupa akronim misalnya di Manado pernah dikenal sebagai kota BERSEHATI (Bersih Sehat Aman Tertib Indah). Begitu pula dengan perkembangan pertumbuhan kota Jakarta dengan JABODETABEK nya (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerng-Bekasi). Di Sumatera kita kenal dengan BELMERA (Belawan-Medan Raya), di Sulawesi ada BIMANTARA (Bitung-Manado-Tomohon-Airmadidi).

Di Kompasiana pun kita sering temui kata KOPDAR sebagai kependekan KOpi DARat, bahkan komunitas Kompasianer Ambon menamai grupnya KOMA. Ada juga KOPROL, KOPI, KOTEKA, KOMANDO (Kompasianers Manado).

Kenapa Orang Menulis Produktif Aktual Sensasional Inspiratif Aspiratif Non-fiksi Antisipatif(KOMPASIANA) di Kompasiana karena ini media jurnalis warga yang menjadi keroyokan para kompasianer yang tersebar di Indonesia bahkan yang ada di luar negeri.

Saya termasuk salah satu kompasianer di daerah yang suka dengan Akronim. Akronim ini melatih diri kita menjadi kreatif memikirkan istilah-istilah baru yang cocok dengan suasana saat ini. Akronim ini sumber inspirasi bagi penulis kreatif dalam berkarya membagi kreativitas dalam menambah khazanah perbendaharaan kata di tanah air.

Dalam perjalanan selama setahun lebih di Kompasiana, saya berkesempatan menulis dan membaca artikel teman kompasianer dan sedikitnya menyimak warna tulisan mereka yang sungguh aktual, bermanfaat, inspiratif dan menarik. Membaca artikel dan kesempatan mengobrol di rubrik obrolan yang disediakan admin saya mendapatkan catatan khusus tentang sifat atau karakter kompasianer.

Inilah catatan sekilas saya, dimana kompasianer-kompasianer ini memeiliki sifat dan karakter tulisan yang tertuang dalam cacatan berikut ini:

Kompasianer pertama:

Tekun dan tren

Jeritan kalbu

Imajinatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun