Yang Fana Adalah Waktu
Yang Fana Adalah Waktu. Kita Abadi.
Memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
Kita lupa untuk apa
"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?"
tanyamu
Kita abadi!
***
Pada Suatu Hari Nanti
Pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait bait sajak ini
kau tak akan kurelakan sendiri
Pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi diantara larik larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
Pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun disela sela huruf sajak ini
kau tak akan letih letihnya kucari...
****
Kedua puisi menarik itu bagi saya mengandung nilai nilai filosofi hidup dalam memaknai kefanaan dan keabadian manusia. Yang fana itu waktu namun kita abadi. Begitupun dengan puisi kedua, judulnya yang menarik dan bermakna yang tersirat.Â
Coba perhatikan: Pada suatu hari nanti. Ini mengandung makna yang dalam mengenai waktu dan peristiwa yang akan di alami setiap insan dim muka bumi ini. Ya, pada suatu hari nanti itu artinya peristiwa yang terjadi hari ini 19/07/2020 adalah hari kepergian untuk selama-lamanya...
Sapardi Djoko Damono telah memberikan pembelajaran pada kita bahwa pada suatu hari nanti, kita pun akan mengalami jasad kita tak ada lagi. Namun dengan kita menulis, lewat sajak dan puisi maka dalam bait bait puisi itu para pembaca tidak akan sendiri namun tetap di temani sajak dan puisi-puisi itu.