Masalah program pemerintah seperti bantuan rumah dan investasi pertambangan ikut menghancurkan warisan pengetahuan masyarakat. Di sana muncul gangguan dan perusakan identitas masyarakat.
Pada umumnya masyarakat lalu merasa inferior, rendah diri saat bertemu dengan orang lain dari kebudayaan lain. Saat menjamu tamu misalnya, alih-alih menyediakan pangan lokal yang ada di pekarangannya, masyarakat malah mencari makanan lain yang untuk penyediaannya butuh banyak dana.
Usaha untuk membangun kesadaran lewat narasi dan kerja pengarsipan tentu saja perlu wadah komunitas yang baik.
Hal yang penting juga adalah tentang perjuangan memberikan narasi yang cukup pada pangan lokal seperti jagung Bose, Sambal Lu'at dan Se'I sebelum dijual. Harapannya semoga produk lokal yang dijual bisa terserap pasar karena bangunan cerita apik di dalamnya.