Mohon tunggu...
Johan Suwignjo
Johan Suwignjo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pelatih Motivasi dan Penulis

Sarjana Muda Wiraswasta/ Penulis/ Pelatih Motivasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bhinneka Tunggal Ika

25 Desember 2020   00:36 Diperbarui: 28 Desember 2020   15:03 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Allah telah menciptakan seluruh alam ciptaan ini secara tidak sama, Allah telah menciptakannya secara berbeda-beda.
Namun Allah menghendaki agar mereka semua yang berbeda-beda, terikat dalam hukum kasih menjadi satu. Allah menghendaki agar sekalipun berbeda-beda, mereka tetap satu.

Setelah ribuan tahun, konon Roh Allah kembali melayang-layang di atas seluruh muka bumi, meninjau perkembangan dari manusia dan alam semesta yang telah diciptakanNya.
Sejauh mana mereka selama ini mampu mengikuti serta memelihara kehendakNya.

Dia melayang-layang, mengelilingi dunia berangkat dari benua terkecil Australia menuju ke arah timur, ke benua yang membentang dari selatan ke utara, benua Amerika.

Allah melihat di situ banyak penduduk negara-negara yang berkulit dan berwajah hampir serupa.
Memiliki kepercayaan yang mayoritas sama.
Ada negara yang bernama Chili, Peru, Argentina, Columbia.
Mereka tampak sama, seolah-olah satu, namun ternyata berbeda-beda negara.

Dari selatan melayang semakin ke utara, ke sebuah negara yang adi daya.
Yang kebanyakan penduduknya berkulit putih.
Namun ada juga yang merah, hitam, kuning, aneka warna.
Yang satu sama lain karena prasangka rasial kadang berselisih.
Meskipun Amerika Serikat secara konstitusi terikat menjadi satu negara,
Negara ini berbentuk federasi,
Berarti negara ini memang satu namun masih berbeda.

Roh Allah melayang ke arah timur, benua Afrika.
Kebanyakan penduduk di sini berwarna hitam yang serupa.
Tercipta sebagai bangsa yang satu, namun tersebar menjadi penghuni banyak negara.
Sekalipun asal satu, kemudian hidup dalam negara yang berbeda.

Roh Allah kini melayang ke arah utara.
Ke benua yang penduduknya berwarna putih, bernama Eropa.
Mereka berkulit putih, sama dan serupa.
Inggris Raya, Jerman, Perancis, Italia, Belanda.
Yang sejak dahulu kala sudah berdiri sebagai banyak kerajaan dan negara.
Rupanya mereka berusaha kembali bersatu menjadi Uni Eropa.
Namun kenyataannya tetap masih berbeda.
Bahkan ada negara yang tadinya satu, lalu terpecah seperti Yugoslavia menjadi Kroasia, Bosnia.
Uni Sovyet menjadi Rusia , Armenia, Georgia.
Pernah satu, kini terpecah menjadi berbeda.

Sebelum menuju benua terakhir Asia,
Roh Allah berhenti di atas tanah tempat Dia awal mula berkarya.
Yang kini menjadi tanah sengketa.
Tempat berseterunya keturunan Abraham, antara yang berasal dari rahim Hagar dan dari rahim Sara.
Satu menjadi berbeda lalu bersengketa. Sengketa tanpa henti antara Israel dan Palestina.

Sebelum melayang di atas benua Asia,
dengan rasa sedih Allah menyaksikan bagaimana keturunan Abraham dari Ismail,
Yaitu bangsa Arab yang tampak serupa,
Dengan agama yang tadinya juga satu,
kini menjadi terpecah belah, berantakan karena saling berperang saling menghancurkan,
Hanya akibat punya pandangan berbeda.

Melayang di atas benua Asia,
Roh Allah kembali menggeleng kepala.
Beberapa negara terbelah dua.
Tiongkok yang tadinya satu kini menjadi Tiongkok Daratan dan Tiongkok Taiwan, dari satu menjadi dua.
Korea yang satu terbagi menjadi Korea Selatan dan Korea Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun