Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 35 (Mekanika Dasar): Hukum Aksi dan Reaksi

2 Agustus 2021   19:09 Diperbarui: 2 Agustus 2021   19:12 1286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih jauh lagi, kita harus menyadari bahwa jika gerobak tidak "bereaksi" terhadap daya gerak kuda, kita akan bisa melepaskan kuda sepenuhnya, karena dorongan sekecil apa pun sudah akan mulai menggelindingkan gerobak. Kita membutuhkan kuda untuk mengatasi reaksi gerobak.

Mungkin Anda akan lebih mudah memahami hal ini jika hukum ke-3 tidak dinyatakan begitu sesingkat seperti biasanya, "aksi sama dengan reaksi" tetapi sebagai: "Gaya benda yang bereaksi sama dengan gaya benda yang beraksi." Walau bagaimana pun, hanya besaran gaya-gaya yang sama, sedangkan gaya aksi bekerja pada benda-benda yang berbeda.

Pada Februari 1934, kapal Soviet Chelyuskin hancur di Kutub Utara. Hukum ke-3 Newton dengan mudah menjelaskan alasannya.

Ketika es menekan lambung Chelyuskin, lambung menekan kembali dengan kekuatan yang sama. Bencana terjadi karena es tebal mampu menahan tekanan lambung kapal, namun lambung kapal dikalahkan oleh tekanan es sehingga hancur meskipun terbuat dari baja.

Ketika sedang jatuh, setiap benda juga mematuhi hukum aksi dan reaksi, meskipun kedua gaya itu tidak bisa dilihat sekaligus.

Sebuah apel jatuh karena tertarik oleh gaya gravitasi bumi, namun apel itu sendiri menarik bumi dengan gaya yang persis sama. Sebenarnya, apel dan bumi jatuh ke arah satu sama lain, tetapi kecepatan jatuhnya berbeda.

Gaya gravitasi memberikan percepatan yang sama pada apel maupun bumi, yaitu sebesar 10 m/s2. Percepatan yang bekerja pada bumi berkali-kali lebih kecil daripada massanya jika dibandingkan dengan massa apel. Dengan kata lain, secara alami, massa bumi jauh lebih besar daripada apel.

Tidak mengherankan jika gerak bumi akibat percepatan ini sangat kecil sehingga untuk semua tujuan praktis bisa dianggap tidak ada gerak sama sekali.

Sekarang Anda tahu mengapa kita mengatakan bahwa apel jatuh ke bumi, alih-alih mengatakan bahwa "apel dan bumi saling jatuh."

Hukum Newton ke-3. Sumber: graphiceducation.com.au
Hukum Newton ke-3. Sumber: graphiceducation.com.au

Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 2, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 2 Agustus 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun