Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 35 (Mekanika Dasar): Hukum Aksi dan Reaksi

2 Agustus 2021   19:09 Diperbarui: 2 Agustus 2021   19:12 1286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum Gerak Newton ke-3. Sumber: archive.org/

F = -F

Hukum Newton ke-3 berbunyi:
Gaya aksi dan reaksi dari 2 benda memiliki besaran yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar -F kepada benda A. F dan -F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda.

Hukum ini juga terkenal sebagai Hukum Aksi dan Reaksi, dengan F disebut sebagai gaya aksi dan -F gaya reaksi.

Dari 3 hukum dasar dinamika Newton, yang paling membingungkan adalah hukum ke-3 ini.
Semua orang tahu tentang Hukum ke-3 dan beberapa orang bahkan tahu bagaimana mengaplikasikannya dengan benar dalam kasus-kasus tertentu, namun hanya sedikit orang yang memahami Hukum ke-3 sepenuhnya.

Ada orang yang mengakui bahwa Hukum ke-3 berlaku untuk benda-benda diam tetapi tidak bisa memahami bagaimana hukum itu berlaku untuk interaksi di antara benda-benda yang bergerak.

Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah. Akibatnya, ketika seekor kuda menarik gerobak, itu juga berarti gerobak menarik kuda dengan gaya yang sama. Jika demikian, maka gerobak harus tetap di tempatnya, namun kenyataannya gerobak itu bergerak.

Mengapa besarnya sama, mengapa gaya-gaya ini tidak saling mengimbangi? Itulah argumen yang biasa orang ketika mulai mempelajari Hukum ke-3. Apakah ini berarti hukum ke-3 itu salah? Tentu saja tidak. Hanya saja kita tidak memahaminya dengan benar.

Gaya-gaya tidak saling mengimbangi, hanya karena gaya-gaya itu bekerja pada benda yang berbeda, gaya yang satu pada gerobak dan gaya satunya lagi pada kuda.

Gaya-gaya itu pasti sama, tetapi apakah gaya-gaya yang sama selalu menghasilkan aksi yang sama? Apakah gaya yang sama memberikan percepatan yang sama pada semua benda? Bukankah aksi suatu gaya pada suatu benda bergantung pada benda itu sendiri? Dan pada nilai "reaksi" yang diberikan oleh benda itu kepada gaya?

Setelah Anda memikirkannya, Anda akan segera menyadari mengapa kuda menarik gerobak ke depan meskipun gerobak menarik kuda ke belakang dengan gaya yang sama.

Gaya yang bekerja pada gerobak dan gaya yang bekerja pada kuda besarnya sama setiap saat, tetapi karena gerobak bergerak bebas pada rodanya, sedangkan kuda mendorong menjauh dari tanah, orang akan mengerti mengapa gerobak menggelinding ke arah tarikan kuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun