Mohon tunggu...
jody aryono
jody aryono Mohon Tunggu... Konsultan IT dan Developer Sistem Berbasis AI | Assesor LSP Informatika

Seorang Senior IT Konsultan Teknologi dan juga Edukator Koding dan Kecerdasan Artifisial, yang fokus pada pengembangan Sistem berbasis AI dan solusi digital untuk instansi pemerintah, masjid, dan komunitas. Aktif menulis seputar teknologi, produktivitas, serta pemanfaatan kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari. Topik favorit saya antara lain: AI, dakwah digital, coding, dan edukasi masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berjinjit Sambil Dzikir, Cara Muslim Mengubah Commuting Jadi Ibadah

24 Agustus 2025   20:00 Diperbarui: 24 Agustus 2025   17:34 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi dibuat oleh AI (ChatGPT + DALL·E, OpenAI)) 

Berjinjit Sambil Dzikir, Cara Muslim Mengubah Commuting Jadi Ibadah

Pagi yang Melelahkan

Ketika kereta penuh sesak, berdiri berimpitan, bahkan sampai harus berjinjit agar tetap seimbang, banyak orang merasa putus asa. Commuting seolah menjadi ujian harian yang menyedot tenaga dan kesabaran.

Mengapa Jadi Sumber Stres?

Rasa sempit, berdesakan, dan tubuh yang lelah sering membuat hati mudah tersulut. Bagi sebagian orang, perjalanan menuju kantor sudah menguras emosi lebih dulu sebelum bekerja dimulai.

Lingkungan yang Tidak Bersahabat

Suasana bising, dorongan penumpang, atau perjalanan yang terhenti mendadak di tengah rel menambah ketegangan. Semua itu membuat commuting terasa sebagai beban berat.

Kebiasaan yang Justru Membuat Semakin Lelah

Mengeluh, melamun negatif, atau sibuk men-scroll media sosial tanpa henti sering hanya menambah penat. Akhirnya tubuh makin letih, hati makin sempit.

Menemukan Ketenangan di Tengah Desakan

Seorang Muslim bisa mengubah momen sulit itu menjadi ladang pahala. Saat tubuh berjinjit menjaga keseimbangan di kereta, lidah bisa bergetar dengan dzikir: subhanallah, alhamdulillah, Allahu akbar. Dengan begitu, commuting yang berat berubah menjadi ibadah yang ringan.

Jinjit Sebagai Latihan Fisik dan Ruhani

Menariknya, gerakan berjinjit yang terpaksa dilakukan saat berdesakan di kereta ternyata mirip dengan latihan kesehatan tradisional seperti Ling Tien Kung. Latihan ini dikenal mampu memperkuat otot betis, memperlancar aliran darah, dan meningkatkan keseimbangan tubuh. Dalam perspektif Muslim, saat tubuh berjinjit, hati pun bisa dilatih dengan dzikir. Maka, fisik dan ruhani sama-sama mendapatkan manfaat.

"Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah." (HR. Muslim)

“Dan sebutlah nama Tuhanmu sebanyak-banyaknya, serta bertasbihlah di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Insan: 25)

Dukungan dari Kajian Ilmiah

Psikologi modern menunjukkan bahwa praktik mindfulness menurunkan stres secara signifikan. Dzikir bagi seorang Muslim adalah bentuk mindfulness tertinggi: mengingat Allah dalam segala keadaan, bahkan di tengah keramaian kereta. Gerakan kecil berjinjit sambil dzikir bisa menjadi ritual transisi yang menyehatkan jiwa dan raga.

Pertolongan Pertama Saat Penat

Ketika mulai terasa sesak, tarik napas dalam-dalam, ulangi dzikir sederhana, dan arahkan fokus pada Allah. Alunan doa singkat lebih ampuh menenangkan hati daripada sekadar mengeluh.

Hasbunallahu wa ni'mal wakil... Cukuplah Allah bagi kami, sebaik-baik Pelindung.

Tips Agar Lebih Siap

Datang lebih awal agar mendapat tempat lebih nyaman, atau jika harus berdiri, siapkan earphone untuk mendengarkan murottal. Jangan lupa membawa botol air kecil, karena hidrasi membantu tubuh tetap segar.

Refleksi Pribadi

Saya pernah merasa kesal setiap kali harus berdiri lama dan berjinjit di dalam kereta. Namun setelah mencoba mengganti keluhan dengan dzikir, hati terasa lebih lapang. Kini, meski fisik tetap lelah, commuting justru menjadi momen hening penuh syukur. Bahkan jinjit yang dulu menyakitkan, kini saya syukuri sebagai latihan fisik sekaligus ibadah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun