Berjinjit Sambil Dzikir, Cara Muslim Mengubah Commuting Jadi Ibadah
Pagi yang Melelahkan
Ketika kereta penuh sesak, berdiri berimpitan, bahkan sampai harus berjinjit agar tetap seimbang, banyak orang merasa putus asa. Commuting seolah menjadi ujian harian yang menyedot tenaga dan kesabaran.
Mengapa Jadi Sumber Stres?
Rasa sempit, berdesakan, dan tubuh yang lelah sering membuat hati mudah tersulut. Bagi sebagian orang, perjalanan menuju kantor sudah menguras emosi lebih dulu sebelum bekerja dimulai.
Lingkungan yang Tidak Bersahabat
Suasana bising, dorongan penumpang, atau perjalanan yang terhenti mendadak di tengah rel menambah ketegangan. Semua itu membuat commuting terasa sebagai beban berat.
Kebiasaan yang Justru Membuat Semakin Lelah
Mengeluh, melamun negatif, atau sibuk men-scroll media sosial tanpa henti sering hanya menambah penat. Akhirnya tubuh makin letih, hati makin sempit.
Menemukan Ketenangan di Tengah Desakan
Seorang Muslim bisa mengubah momen sulit itu menjadi ladang pahala. Saat tubuh berjinjit menjaga keseimbangan di kereta, lidah bisa bergetar dengan dzikir: subhanallah, alhamdulillah, Allahu akbar. Dengan begitu, commuting yang berat berubah menjadi ibadah yang ringan.
Jinjit Sebagai Latihan Fisik dan Ruhani
Menariknya, gerakan berjinjit yang terpaksa dilakukan saat berdesakan di kereta ternyata mirip dengan latihan kesehatan tradisional seperti Ling Tien Kung. Latihan ini dikenal mampu memperkuat otot betis, memperlancar aliran darah, dan meningkatkan keseimbangan tubuh. Dalam perspektif Muslim, saat tubuh berjinjit, hati pun bisa dilatih dengan dzikir. Maka, fisik dan ruhani sama-sama mendapatkan manfaat.
"Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah." (HR. Muslim)
“Dan sebutlah nama Tuhanmu sebanyak-banyaknya, serta bertasbihlah di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Insan: 25)
Dukungan dari Kajian Ilmiah
Psikologi modern menunjukkan bahwa praktik mindfulness menurunkan stres secara signifikan. Dzikir bagi seorang Muslim adalah bentuk mindfulness tertinggi: mengingat Allah dalam segala keadaan, bahkan di tengah keramaian kereta. Gerakan kecil berjinjit sambil dzikir bisa menjadi ritual transisi yang menyehatkan jiwa dan raga.
Pertolongan Pertama Saat Penat
Ketika mulai terasa sesak, tarik napas dalam-dalam, ulangi dzikir sederhana, dan arahkan fokus pada Allah. Alunan doa singkat lebih ampuh menenangkan hati daripada sekadar mengeluh.
Hasbunallahu wa ni'mal wakil... Cukuplah Allah bagi kami, sebaik-baik Pelindung.
Tips Agar Lebih Siap
Datang lebih awal agar mendapat tempat lebih nyaman, atau jika harus berdiri, siapkan earphone untuk mendengarkan murottal. Jangan lupa membawa botol air kecil, karena hidrasi membantu tubuh tetap segar.
Refleksi Pribadi
Saya pernah merasa kesal setiap kali harus berdiri lama dan berjinjit di dalam kereta. Namun setelah mencoba mengganti keluhan dengan dzikir, hati terasa lebih lapang. Kini, meski fisik tetap lelah, commuting justru menjadi momen hening penuh syukur. Bahkan jinjit yang dulu menyakitkan, kini saya syukuri sebagai latihan fisik sekaligus ibadah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI