Kesalahan Umum: Meremehkan Nilai Komitmen
Sebagian peserta hanya fokus pada kelengkapan dokumen. Padahal ada satu aspek tak terlihat: jiwa etik. Apakah asesmen yang kita lakukan masih menjunjung fairness, confidentiality, dan validity? Apakah kita memberi ruang refleksi kepada peserta, atau hanya mengejar kelulusan?
Petuah Prof Ucok dan Kutipan Pak Mohammad Nuh
Dalam salah satu sesi refleksi, Prof Ucok menyampaikan:
"Keahlian itu seperti bisa memasukkan benang ke lubang jarum dengan cepat. Mengagumkan. Tapi kalau tidak berguna, tidak menyentuh kehidupan orang lain... maka itu hanya kecepatan tanpa makna. Bahkan, orang seperti itu layak diberi medali dan cambuk sekaligus."
Ruang pun hening. Tapi belum selesai.
Prof Ucok kemudian menegaskan kembali pesan itu dengan mengutip pernyataan dari mantan Mendikbud, Prof. Mohammad Nuh:
"Ilmu itu bukan sekadar transfer informasi, tapi transformasi kemanusiaan. Jika skill Anda tidak memberi manfaat bagi sesama, itu bukan kompetensi... itu keterampilan kosong."
Kutipan ini mengguncang kami lebih dalam. Karena dalam proses RCC, ternyata bukan hanya kompetensi yang diuji... tetapi manfaat sosial dari kompetensi itu.
Refleksi: Di Titik Ini, Kami Diuji Ulang
Kami tahu RCC ini bukan saringan untuk menjatuhkan. Tapi cermin untuk melihat kembali: