Mohon tunggu...
jody aryono
jody aryono Mohon Tunggu... Konsultan IT dan Developer Sistem Berbasis AI | Assesor LSP Informatika

Seorang Senior IT Konsultan Teknologi dan juga Edukator Koding dan Kecerdasan Artifisial, yang fokus pada pengembangan Sistem berbasis AI dan solusi digital untuk instansi pemerintah, masjid, dan komunitas. Aktif menulis seputar teknologi, produktivitas, serta pemanfaatan kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari. Topik favorit saya antara lain: AI, dakwah digital, coding, dan edukasi masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tunggul,Hujan, dan Hati yang Lelah: Saat Dunia Diam,Langit Menjawab

23 Juli 2025   05:35 Diperbarui: 23 Juli 2025   05:32 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : AI Image Generated ChatGPT4o Prompt By Jody Aryono

Dan malam itu... hujan turun. Bukan dari langit, tapi dari matanya sendiri. Tangis yang tak terdengar oleh siapa pun, tapi mungkin, didengar oleh yang Maha Mendengar.

Hujan, Doa, dan Keajaiban yang Tak Terdengar

Saat dia bersujud dalam hening, tak ada kilat atau suara guntur. Namun, sebuah ketenangan turun perlahan. Tak mengubah dunia luar, tapi menguatkan dunia di dalam dadanya.

Kadang, itu lebih dari cukup.

Ilmu Psikologi Bicara

Penelitian dari Harvard menyebutkan bahwa praktik spiritual seperti bermeditasi atau berdoa di malam hari mampu meredakan stres berat dan memperkuat daya tahan emosional seseorang. Aktivitas tersebut menciptakan efek serupa seperti emotional regulation therapy.

"Artinya, tahajud bukan sekadar ibadah... tapi juga terapi".

Jika Kau Sedang di Titik Terendah

Bangunlah. Bukan untuk membuktikan pada dunia. Tapi untuk menyelamatkan jiwamu sendiri. Wudhu, sajadah, dan sujud mungkin tak langsung menurunkan uang dari langit... tapi cukup membuatmu kuat untuk kembali bangkit esok hari.

Aku Pernah di Sana

Saya pernah merasakan menjadi tunggul. Tidak punya apa-apa, bahkan kehilangan arah. Tapi malam itu, ketika saya sujud di antara rasa marah dan putus asa, ada hal aneh terjadi... saya tertawa. Karena ternyata, saya masih hidup. Masih bisa sujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun