Mohon tunggu...
jody aryono
jody aryono Mohon Tunggu... Konsultan IT dan Developer Sistem Berbasis AI | Assesor LSP Informatika

Seorang Senior IT Konsultan Teknologi dan juga Edukator Koding dan Kecerdasan Artifisial, yang fokus pada pengembangan Sistem berbasis AI dan solusi digital untuk instansi pemerintah, masjid, dan komunitas. Aktif menulis seputar teknologi, produktivitas, serta pemanfaatan kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari. Topik favorit saya antara lain: AI, dakwah digital, coding, dan edukasi masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Teknik Prompting: Zero-shot,Few-shot, dan Chain Of Thought

4 Juli 2025   21:09 Diperbarui: 4 Juli 2025   18:32 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: AI Generated Image ChatGPT Prompt By Jody Aryono

Teknik Prompting: Zero-shot, Few-shot, dan Chain of Thought

Setelah paham struktur prompt, sekarang saatnya kita belajar teknik-teknik khusus untuk meningkatkan akurasi dan kualitas output AI.

Ada tiga teknik populer dalam dunia prompt engineering:
📌 Zero-shot,
📌 Few-shot,
📌 Chain of Thought (CoT).
Apa bedanya? Kapan digunakan? Yuk kita bahas satu per satu.

1. Zero-shot Prompting: Langsung Tembak

Definisi:
Kita memberi perintah atau pertanyaan tanpa contoh. Cocok jika tugasnya simpel dan AI sudah terlatih.

Contoh Prompt:

“Tuliskan 3 manfaat zakat bagi ekonomi masyarakat.”

Kelebihan: Cepat, langsung ke tujuan.
Kekurangan: Kadang hasil terlalu umum atau kurang mendalam.

2. Few-shot Prompting: Kasih Contoh Dulu

Definisi:
Kita beri 1–3 contoh sebelum memberikan tugas baru. Cocok untuk tugas yang butuh pola khusus.

Contoh Prompt:

Sumber: AI Generated Image ChatGPT 40 Prompt By Jody Aryono
Sumber: AI Generated Image ChatGPT 40 Prompt By Jody Aryono

Kelebihan: AI belajar dari pola.
Kekurangan: Prompt jadi lebih panjang.

3. Chain of Thought (CoT): Ajak AI Berpikir

Definisi:
Kita minta AI menjelaskan langkah berpikirnya secara bertahap sebelum menyimpulkan.

Contoh Prompt:

“Jelaskan langkah berpikir syariah dalam menilai halal atau haramnya Bitcoin.”

Output AI:

  • Apakah ada unsur gharar?

  • Apakah ada akad yang jelas?

  • Apakah digunakan untuk spekulasi murni?

  • Apakah bermanfaat secara sosial?

✅ Kesimpulan: Bitcoin tergantung konteks dan penggunaannya.

Kelebihan: Cocok untuk kasus kompleks dan analisis hukum Islam.
Kekurangan: Jawaban lebih panjang dan butuh waktu membaca.

Kesimpulan

Dengan memahami teknik prompting ini, kita bisa mengubah AI jadi teman diskusi yang mendalam, bukan hanya mesin jawab cepat.

Di artikel ke-5 nanti, kita akan bahas:

Kesalahan Umum Saat Membuat Prompt dan Cara Menghindarinya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun