Teknik Prompting: Zero-shot, Few-shot, dan Chain of Thought
Setelah paham struktur prompt, sekarang saatnya kita belajar teknik-teknik khusus untuk meningkatkan akurasi dan kualitas output AI.
Ada tiga teknik populer dalam dunia prompt engineering:
📌 Zero-shot,
📌 Few-shot,
📌 Chain of Thought (CoT).
Apa bedanya? Kapan digunakan? Yuk kita bahas satu per satu.
1. Zero-shot Prompting: Langsung Tembak
Definisi:
Kita memberi perintah atau pertanyaan tanpa contoh. Cocok jika tugasnya simpel dan AI sudah terlatih.
Contoh Prompt:
“Tuliskan 3 manfaat zakat bagi ekonomi masyarakat.”
Kelebihan: Cepat, langsung ke tujuan.
Kekurangan: Kadang hasil terlalu umum atau kurang mendalam.
2. Few-shot Prompting: Kasih Contoh Dulu
Definisi:
Kita beri 1–3 contoh sebelum memberikan tugas baru. Cocok untuk tugas yang butuh pola khusus.
Contoh Prompt:
Kelebihan: AI belajar dari pola.
Kekurangan: Prompt jadi lebih panjang.
3. Chain of Thought (CoT): Ajak AI Berpikir
Definisi:
Kita minta AI menjelaskan langkah berpikirnya secara bertahap sebelum menyimpulkan.
Contoh Prompt:
“Jelaskan langkah berpikir syariah dalam menilai halal atau haramnya Bitcoin.”
Output AI:
Apakah ada unsur gharar?
Apakah ada akad yang jelas?
Apakah digunakan untuk spekulasi murni?
Apakah bermanfaat secara sosial?
✅ Kesimpulan: Bitcoin tergantung konteks dan penggunaannya.
Kelebihan: Cocok untuk kasus kompleks dan analisis hukum Islam.
Kekurangan: Jawaban lebih panjang dan butuh waktu membaca.
Kesimpulan
Dengan memahami teknik prompting ini, kita bisa mengubah AI jadi teman diskusi yang mendalam, bukan hanya mesin jawab cepat.
Di artikel ke-5 nanti, kita akan bahas:
Kesalahan Umum Saat Membuat Prompt dan Cara Menghindarinya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI