Lagi-lagi saya termasuk orang beruntung, mungkin pula ini sebagai blessing in disguise bisa mengenyam pendidikan di SDN 1, SMPN 1, SMAN 1, di sebuah kota kabupaten Jawa Timur, dan diterima di Universitas Negeri 1 Yogyakarta (Bulaksumur). Narsis dikit, ehm...
Barang tentu itu semua berkat bimbingan para pendidik/pengajar yang telah membekali saya sejak di sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Walaupun beliau-beliau tak mengharap balas jasa, namun sebagai mantan peserta didik saya akan selalu hormat, dan sangat berterima kasih kepada para guru dan dosenku yang telah menularkan ilmunya.
Nah dari cerita pendek/sekilas atas pangalaman (subjektif) saya selama mengeyam dunia pendidikan dasar, menengah hingga perguruan tinggi, ada beberapa pesan dan kesan yang perlu dicatat, di antaranya bahwa:
- Untuk meningkatkan semangat dan kemampuan menimba ilmu pengetahuan di setiap jenjang lembaga pendidikan sesungguhnya dimulai dari apa yang disebut: motivasi. Dan motivasi itu bukannya diberikan oleh pendidik/guru/dosen, melainkan tumbuh dalam diri sendiri. Sedangkan pendidik dalam hal ini hanya sebagai penggugah, fasilitator, pembangkit atau penggerak sehingga peserta didik dapat mengembangkannya sesuai pola pikir (mindset) yang telah dibangun dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.
- Bagi orang yang telah mengenyam pendidikan, setiap menghadapi masalah selalu menggunakan metode (cara pemecahan) dan tidak dilakukan secara gegabah atau asal-asalan.
- Secara umum, salah satu tujuan pendidikan di antaranya menjadikan orang yang pintar. Pintar dalam hal ini dapat memberikan/membantu pemecahan masalah atau dalam kata lain merampungkan masalah secara efisien dan efektif sesuai bidang/keahliannya.
- Semakin tinggi jejang pendidikan menjadikan seseorang semakin arif dan bijak ketika memecahkan masalah (sosial) yang dihadapi. Mampu mendekati setiap masalah melalui pilihan paradigma berikut implikasi yang menyertainya.
JM (30-5-2022).