Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kompasiana Semakin "Seksi" dan Saya (Selalu) Membayangkan...

5 Maret 2018   20:12 Diperbarui: 5 Maret 2018   21:01 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kompasianer yang kalau boleh dibilang atau tergolong penulis tidak aktif bangets (baca: penulis "musiman") saat ini mungkin salah satu termasuk sayalah orangnya. "Musiman" bukan berarti karena bosan, tetapi dalam maksud menyumbang tulisan di Kompasiana bergantung situasi, kondisi, dan toleransi jadwal waktu -- terutama menulis kalau lagi ada passion, ada something new yang perlu dan layak disampaikan untuk mengisi ruang publik virtual medium ini.

Kebetulan pas akhir tahun lalu hingga awal 2018 ini tak banyak giat, maklum di mana-mana pada tutup buku atau sedang menyusun rencana baru, banyak waktu untuk balik "menggauli" Kompasiana yang sudah tak asing lagi menjadi salah satu pilihan tempat berbagi, berkoneksi, berkolaborasi sesama kompasianer sehingga penyegaran interaksi sosial terbangun kembali.

Dulu, tatkala kompasiana masih berusia balita (bawah lima tahun), setidaknya hingga tahun 2013  dengan jumlah member seputaran 100 ribuan -- lumayan bisa menjadi ajang saling berbagi informasi walaupun dalam keterbatasan rubrikasi dan pilihan menu yang disuguhkan.

Keterbatasan rupanya bukanlah menjadi penghalang waktu itu, namun justru efek-efek atas kehadiran Kompasiana-lah yang perlu digarisbawahi. Terutama efek pesan yang terjadi tidak hanya sebatas efek kognitif dan efek afektif. Lebih dari itu kehadiran Kompasiana telah membawa efek behavioral -- diwujudkan dalam kontribusi nyata sejumlah  kompasianer yang tergabung dalam ID-Kita Kompasiana bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI) untuk melakukan sosialisasi internet sehat dan aman di beberapa sekolah lanjutan.

Demikian halnya sejumlah kolaborasi antarkompasianer yang memfokuskan pada upaya swadaya untuk mengumpulkan buku-buku bacaan sehat yang selanjutnya dibagikan gratis ke sejumlah komunitas di daerah/pelosok di negeri ini -- merupakan kontribusi nyata para kompasiner dalam rangka perduli peningkatan minat baca anak, serta kegiatan sosial dan kemanusiaan lainnya.

Ditambah lagi, para admin Kompasiana yang tidak tinggal diam. Kang Pepih Nugraha yang selalu siap meladeni kompasianer dalam berbagi info, Mas Iskandar Zulkarnaen, Mas Robert  berserta kru lainnya yang sejak awal suka "blusukan" mengunjungi  komunitas kompasianer di berbagai kota, termasuk ke Yogyakarta, bahkan Tim Kompasiana berkunjung sampai di luar negeri (Hongkong, menjumpai kompasianer TKI) - merupakan langkah nyata bahwa beliau-beliau sangat responsif dan akomodatif dalam menyerap aspirasi untuk menumbuhkembangkan Kompasiana.

Melengkapi giat offline-nya dilakukan pula secara simultan kompetisi blog, Kompasiana Nangkring, Visit, Blogtrip, Drive & Ride, dan Kompasianival setiap tahunnya. Bahkan belakangan mulai diberlakukan K-Rewards, yang berarti bagi kompasianer yang memenuhi syarat akan memeroleh sejumlah ganjaran berupa uang.

Jauh hari sebelumnya, beberapa kali Kompasiana melakukan riset dengan menggali data sebanyak mungkin dari responden (kompasianer) yang pastinya hal ini semakin melengkapi naskah akademis dalam pengambilan kebijakan admin sehingga kini Kompasiana terus bertransformasi dengan mengubah slogan: Sharing and Connecting, menjadi Beyond Blogging, yang artinya "lebih dari sekedar ngeblog" sekaligus mempertegas posisi Kompasiana sebagai saluran berita dan opini masyarakat (Citizen News and Opinion Channel).

Dalam perkembangannya, memasuki usia hampir sepuluh tahun (22 Oktober 2018, nanti) Kompasiana terus berinovasi, tampil semakin "seksi" dilengkapi fasilitas pendukung seiring pemanfaatan teknologi informasi sehingga menambah kemudahan atau kenyamanan akses para pengguna - terutama kompasianer yang hendak mengekspresikan ide/gagasan, pemikiran, opini, liputan peristiwa, baik dalam bentuk karya tulis fiksi dan non-fiksi sesuai kategori artikel yang telah disediakan. Tampilan website-nya yang terus dipoles sedemikian rupa lebih menjadikan elok untuk dipandang, apalagi "dicolek" melalui gadget yang kita punyai.

Kini tercatat jumlah kompasianer mencapai 320 ribu orang lebih, setiap hari Kompasiana mampu mempublikasi sekitaran 400 artikel -- suatu angka yang luar biasa untuk produk konten dengan harapan terjadi interaksi sosial sehingga terbangun dinamika mencapai atau menunjang kemajuan bersama di segala bidang. Setidaknya, opini publik di zaman now bisa dipantau perkembangannya melalui artikel-artikel yang ditayangkan saban hari.

Sebagai media berbasis warga, beragam topik dan beragam kaidah atau gaya penulisan tersaji tinggal pilih mana yang disuka sesuai kepentingan pembaca tentunya. Atmosfir demokrasi sangat kental terlihat di sini, siapa saja, di mana saja, kapan saja, tanpa membedakan status sosial dipersilakan untuk berbagi karya tulis asalkan tidak melanggar ketentuan. Cukup berbekal saling memahami (baca: bukan saling menyalahkan), saling berempati dalam berbagi dan melangsungkan interaksi di ruang publik virtual ini maka kita menjadi betah untuk "menggauli" Kompasiana sepanjang waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun