Mohon tunggu...
Jitunews SEO
Jitunews SEO Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jitunewseo: Optimasi SEO Jitunews.com, Portal Informasi Pangan, Energi,dan Air

Selanjutnya

Tutup

Money

Pembangunan Smelter, Pengamat: Jangan Cuma Ribut Aturan Saja

1 September 2015   15:42 Diperbarui: 1 September 2015   16:08 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Budi Santoso, Direktur Eksekutif CIRUSS.(Dok.Jitunews)"][/caption]

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Apabila melihat dari kebutuhan, pembangunan smelter di Indonesia seharusnya dipercepat. Pasalnya, Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sudah menargetkan Rp 4.800 triliun untuk pembangunan smelter.

"Smelter ini harus dipercepat. Apapun langkah yang diambil oleh Pemerintah, harus dipercepat juga," ujar Direktur Eksekutif CIRUSS, Budi Santoso, dalam acara Talkshow Jitunews.com dengan tema "Pembangunan Smelter, Di mana Engkau?" Di WarunKomando Tebet, Jakarta, Senin (31/8).

Disan mengungkapkan, dirinya merasa heran dengan Pemerintah yang sepertinya hanya mengurusi peraturan saja. Padahal, dengan jumlah anggaran sebesar itu, Indonesia seharusnya sudah punya beberapa smelter.

Sumber daya mineral yang dimiliki Indonesia banyak, dan negara-negara luar banyak yang datang ke Indonesia. "Ketika Tiongkok bangun kerata api hebohnya minta ampun, semua orangnya lari ke Indonesia mencari bijih besi,"ungkapnya.

Dirinya menyesalkan, kondisi yang terjadi di Indonesia hanya meributkan soal perizinan saja. Hal itu membuat dilematis terhadap Pemerintah dan pemegang kepentingan lainnya.

"Anehnya, Rp 4.800 triliun di pertambang Indonesia cuma untuk 'ribut' di peraturan saja. Kita seperti terkungkung oleh peraturan,"pungkasnya. (Social Media/Jitunews.com)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun