Mohon tunggu...
jireh manuel
jireh manuel Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis seputar transformasi sosial, media, dan cara teknologi membentuk pola pikir serta gaya hidup masyarakat modern. Menjadikan tulisan sebagai ruang berbagi sudut pandang dan inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Artikel Peran Literasi Digital Dalam Menangkal Disinformasi Politik di Kalangan Mahasiswa: Tinjauan Sains Informasi dan Psikologi

20 Juni 2025   22:06 Diperbarui: 20 Juni 2025   22:06 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

  • Membentuk komunitas literasi digital di kampus yang berperan aktif dalam mengedukasi sesama mahasiswa (Pratama et al., 2022).

  • Kerja sama antara universitas, pemerintah, dan platform media sosial untuk menciptakan ruang digital yang sehat dan etis (Al Fatih et al., 2024).

  • Kesimpulan

    Disinformasi politik merupakan tantangan serius terhadap demokrasi dan kepercayaan publik di era digital. Mahasiswa, sebagai generasi yang paling terpapar oleh teknologi informasi dan media sosial, perlu memiliki pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana informasi diproduksi, disebarluaskan, dan dikonsumsi dalam ekosistem digital yang kompleks (Komara & Widjaya, 2024).

    Melalui pendekatan Sains Informasi, mahasiswa dapat memahami pentingnya siklus informasi yang sehat, peran algoritma dalam membentuk ruang gema digital, serta urgensi literasi digital untuk menangkal manipulasi konten (Pratama et al., 2022; Al Fatih et al., 2024). Sementara itu, pendekatan Psikologi membantu menjelaskan bagaimana bias kognitif dan emosi memengaruhi proses penerimaan informasi, serta pentingnya membangun resiliensi digital agar tidak mudah terpengaruh oleh narasi provokatif yang belum terverifikasi (Dahur & Solosumantro, 2024).

    Penguatan literasi digital tidak bisa dilakukan secara parsial atau instan. Diperlukan strategi berkelanjutan yang melibatkan pendidikan, kebijakan publik, dan peran aktif komunitas digital (Suhendra & Pratiwi, 2024). Mahasiswa bukan hanya dituntut menjadi konsumen informasi yang cerdas, tetapi juga agen perubahan yang mampu menyaring, mengkritisi, dan menyebarkan informasi yang benar dan bermanfaat bagi masyarakat (Majid, 2020).

    Dengan demikian, literasi digital yang diperkuat oleh kesadaran psikologis dan pemahaman sistem informasi dapat menjadi bekal utama dalam membangun masyarakat yang lebih tahan terhadap disinformasi, serta memperkuat kualitas demokrasi di Indonesia secara menyeluruh (Rianissa, 2024).

     

     

    Daftar Pustaka

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun