Mohon tunggu...
Jimmy H Siahaan
Jimmy H Siahaan Mohon Tunggu... Akademisi

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang adalah Perdamaian ?

25 September 2025   05:31 Diperbarui: 25 September 2025   05:31 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perang dimulai dengan penyerangan Hamas,  Oktober 2023, hingga saat ini. Bagi kolumnis Nahum Barnea, Gaza adalah medan yang harus dihancurkan. Istilah Israel "memotong rumput". Gaza telah menjadi "koloni hukuman" disebut sebagai pembunuhan genosida. Gaza adalah "pulau iblis" dan "Alcatraz ala Israel."

Namun sangat mengherankan, PBB baru pertengahan bulan, membuat laporan tentang  "genosida" Israel di Gaza. Disamping itu, kita ketahui hingga kini Amerika tetap tidak mengakui berdirinya negara Palestina dengan tetap menggunakan Hak Veto di PBB.

Palestina dimata PM Israel Menachem Begin menyebutnya sebagai, "binatang berkepala dua", Kastaf Pertahanan Israel, Raul Eitan, menyebutnya sebagai, "kecoa mabuk yang berlarian dalam botol", seperti  "belalang yang hendak menjadi elang" yang kepalanya harus "dihantam ke batu dan dinding" ( PM Yitzak Shamir, atau yang istilah umum, " Araboushim" seperti sinonim sebutan  "nigger" (untuk orang negro dan "kike" untuk orang Yahudi.

Israel punya sikap, tidak ingin berhubungan dengan mereka. Jika mereka pergi, tidak apa2, jika mereka mati, tidak apa-apa,

Palestina adalah isu Global

Kini adanya dukungan besar dari lebih dari 151 negara anggota PBB, posisi Palestina berubah karena adanya sebuah simbolik politik,  kesetaraan hukum internasional, dan kekuatan diplomasi sebagai negara berdaulat. Palestina menjadi masalah global. Kabar terakhir perundingan soal Gaza, Palestina akan di kordinir Saudi Arab dan negara-negara muslim untuk memulai dialog.

Selanjutnya bagi Israel, Amerika adalah tetap sebagai Sang Kaisar dan Big Brother yang selalu memberikan perlindungan.

Sangat disayangkan "Remote Control" dunia hanya memiliki dua tombol: "Play" dan "Fast Forward", sementara yang kita inginkan adalah "Pause" .

"Perang adalah perdamaian" meminjam istilah George Orwell dalam novelnya 1984.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun