Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Trik Anak Milenial Menyiasati UKT

1 Februari 2024   10:15 Diperbarui: 6 Februari 2024   13:30 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kesulitan mahasiswa dengan pembiayaan UKT. (Sumber: KOMPAS/HERYUNANTO)

UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang diberlakukan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah biaya kuliah per semester yang ditanggung oleh setiap mahasiswa/i dan disesuaikan berdasarkan kondisi ekonomi keluarga.

Sedangkan di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) UKT dikenal sebagai SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan), besarnya sama untuk seluruh mahasiswa/i aktif dan dibayarkan juga per semester.

Sebagai orang tua yang dikaruniai 5 anak, kebayang dong betapa besarnya biaya kuliah anak-anak ketika pendidikan mereka mencapai Perguruan Tinggi secara bersamaan.

Jujur keinginan saya adalah semua anak-anak bergelar Sarjana agar kehidupan mereka kelak lebih baik daripada orang tuanya.

***

Sebagai pekerja pabrik yang gajinya tidak bisa dibilang besar dibanding pekerja kantoran, saya sudah terpikirkan masalah ini sejak anak-anak masih sekolah di TK dan SD. Saya sudah hitung-hitung perkiraan tahun berapa mereka masuk Perguruan Tinggi dan tahun berapa biaya terbesar yang harus dikeluarkan serta perkiraan berapa jumlah biayanya saat itu.

Oleh karena itu, strategi awal adalah mendoktrin anak-anak supaya rajin belajar dan tidak ragu-ragu bertanya kepada bapaknya tentang apapun pelajaran-pelajaran yang sulit di Sekolah. Maklum bapaknya seorang trainer di perusahaan, jadi bisa berperan sebagai guru di rumah.

Sumber gambar: avanse.com
Sumber gambar: avanse.com

Sebenarnya dibalik strategi awal tersebut terselip tujuan agar jika nilai rapor mereka baik maka anak-anak dapat diterima di Sekolah Negeri di Jakarta yang tidak ada pembayaran SPP-nya alias gratis.  

Alhamdulillah anak pertama dan kedua berhasil masuk SMP Negeri, SMA Negeri dan melanjutkan kuliah di PTN sampai akhirnya keduanya lulus menjadi Sarjana. Biaya kuliah per semester keduanya saat itu sekitar 8 juta, ini masih dapat ditutup dari gaji bulanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun