Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Covid-19, Perang Gerilya Pun Butuh Data

5 April 2020   12:12 Diperbarui: 5 April 2020   12:33 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2018, rata-rata jumlah penguburan yang tercatat adalah 2.774. Lebih rendah dibanding 2019 yang rata-ratanya berjumlah 2.745.

Angka penguburan yang tercatat di DKI Jakarta selama bulan Maret 2020 kemarin adalah 4.377. Meningkat 78% dari bulan sebelumnya (Februari 2020: 2.459). Jika dibanding tahun 2018 dan 2019, kenaikan jumlah penguburan Maret dibanding Februari adalah 13 dan 7 persen.  

Peningkatan yang berlangsung di bulan Maret kemarin terbilang sangat tinggi jika dibandingkan bulan yang sama tahun-tahun sebelumnya (51% dibanding Maret 2018 dan 41% dibanding Maret 2019). Sementara perbedaan angka pada bulan Maret 2018 dan Maret 2019 sendiri, hanya 7 persen.

Memang tidak ada keterangan yang menjelaskan penyebab kematian mereka yang dikuburkan selama Maret 2020 kemarin. 

Menurut informasi yang disampaikan Kawal Covid 2019 Dashboard pagi ini, 1.028 (49,1%) dari 2.092 yang tercatat di Indonesia, berada di Jakarta. Sementara jumlah yang meninggal 46,6 persen. Dengan demikian, CFR Jakarta 8,7% lebih kecil 0,4% dibanding Nasional yang mencatat 9,1 persen.

+++


Kita adalah satu-satunya makhluk di dunia yang diberi Tuhan akal dan kecerdasan paling sempurna di di dunia ini. Maka semestinya pula kita tak berdiam diri dihantui ketakutan buta terhadap wabah Covid-19 yang misterius ini.

Kepada sahabat yang menyampaikan data jumlah tes yang telah dilakukan negara kita, Malaysia dan Korea pada posting kemarin, saya menyampaikan tanggapan berikut yang kiranya perlu disalin ulang di sini :

"Saya selalu bergairah melihat data. Untuk menelisik dan mencermatinya lebih jauh. Dibalik data, biasanya terungkap hal-hal penting. Juga gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi kehidupan yg lebih baik./ Hal yang menyulitkan adalah ketika data maupun informasi tak cukup tersedia. Kita seperti berjalan di ruang yang gelap./ Dalam kegelapan, kepanikan yang paling cepat menular. Bahkan memicu kemarahan ketika ada diantaranya yang mencoba meraba-raba. Padahal sikap diam dan mematung dalam kegelapan hanyalah bentuk lain dari bunuh diri."

Kita memang harus bekerja sangat keras untuk menghadapinya.

Pertama-tama dan paling utama: perbaiki dan sempurnakanlah sistem pendataan segera!

Mardhani, Jilal
5 April 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun