Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Daftar Masalah Mental Sebenarnya

21 Juli 2018   21:19 Diperbarui: 21 Juli 2018   21:44 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Twitter Titiek Soeharto @TitiekSoeharto

Mestinya dia sadar bahwa segala capaian yang telah ditorehkannya dapat berakhir sia-sia jika :

PERTAMA, kekuasaannya berakhir pada tahun 2019 mendatang dan beralih kepada calon lain yang mampu mengunggulinya tapi tak memliki kepribadian, tekad dan keikhlasan bekerja untuk nusa dan bangsa, yang lebih baik dari dirinya. 

Apalagi jika yang memimpin bangsa ini kemudian adalah bagian dari 'penjajah' Orde Baru yang besejarah itu. Seluruh karya Joko Widodo sepanjang 2014-2019 justru berkemungkinan besar dimanfaatkan mereka sebagai modal utama untuk semakin mengembangkan masalah mental tersebut dengan lebih canggih.

KEDUA, seandainya beliau terpilih lagi pada 2019 nanti, tapi tetap harus berkompromi dengan partai-partai politik beserta politikus yang berniat busuk dan selalu mementingkan diri sendiri, bukan bangsa dan negara. Tanpa upaya keras dan tegas --- meskipun tak populer --- waktu yang tersedia selama 5 tahun untuk mrmperbaiki kesepuluh permasalahan mental itu, sangatlah sempit. 

Jika demikian, tahun 2024 kemungkinan kita kembali ke zaman kegelapan jika tak ada sosok sepadan yang muncul ke permukaan dan mampu menggantikannya. Sebab pada tahun 2024 nanti, Joko Widodo tak mungkin maju dan terpilih lagi. 

Dengan kata lain, di sinilah pertaruhan dan pentingnya sosok Wakil Presiden yang terpilih mendampinginya. 

Jangan main-main, Bapak Presiden! 

Ratusan juta pemilih Indonesia menggantungkan harapan dan masa depannya yang kritis ini, di pundakmu. Sekarang bukan waktunya membiarkan mental pecundang --- betapa pun tipisnya --- merajalela. 

Anda harus memperjuangkan dengan jiwa dan raga. Yakinlah bahwa masih banyak di antara bangsa ini yang berbaris di sisi mu. 

Jilal Mardhani, 21-7-2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun