Mohon tunggu...
Jihan Noor Sakinah
Jihan Noor Sakinah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan IPS 2018

Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: Menjaga Kesehatan Mental Anak Selama Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

28 Juli 2021   20:00 Diperbarui: 28 Juli 2021   20:15 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menjaga Kesehatan Mental Anak Selama  Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi

Perlunya perhatian yang penuh untuk kesehatan mental menjadi salah satu kunci dalam menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah terpapar penyakit. Kesehatan mental tidak hanya dijaga untuk menghindari berbagai macam penyakit, melainkan juga untuk menjaga kondisi pikiran kita untuk tetap berpikir normal.

Pandemi yang hingga saat ini masih belum menyurut menyebabkan berbagai macam penyakit mudah terpapar ke setiap orang, terlebih adanya pandemi ini disebabkan oleh virus Covid-19. Awal mula adanya covid-19 ini berasal dari Kota Wuhan Cina pada Desember 2019. Tahun 2020 menjadi awal pandemi global dan menjadi masalah kesehatan dibeberapa Negara. Penyebaran virus Corona ini terus berkembang hingga menyebabkan banyak kematian di berbagai Negara, termasuk Indonesia.

Pandemi ini mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Untuk memutuskan mata rantai penularan virus ini, banyak sekali pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah. Berbagai kebijakan pun dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk mencegah pemaparan Covid-19 secara langsung ke berbagai lapisan masyarakat. 

Bidang pendidikan menjadi salah satu yang terdampak oleh keadaan pandemi ini. Oleh karena itu proses pembelajaran dilaksanakna melalu penyelenggaraan Belajar Dari Rumah (BDR) sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran KEmendikbud Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Corono Virus Disease (COVID-19) yang diperkuat dengan SE Sekjen Nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan BDR selama darurat Covid-19.

Pembatasan kegiatan sekolah pun menjadi salah satu faktor berkurangnyan rasa semangat dalam belajar karena kegiatan belajar hanya dilakukan melalui media laptop, handphone dengan menggunakan platform Zoom Meeting, Google Meet, WhatsApp dan lain sebagainya. Yang biasanya dilakukan secara langsung bertemu dengan teman-teman dan guru, tiba-tiba berubah untuk sementara waktu mengikuti kebijakan yang sudak dikeluarkan oleh pemerintah.

Beberapa anak ada yang mengalami stress dengan waktu yang cukup lama, karena kegiatan pembelajaran secara daring yang dapat menyebabkan kesehatan mental anak menurun. Beberapa tanda ketika anak mengalami stress akibat pembelajaran jarak jauh (PJJ), sebagai berikut:

  • Enggan menampilkan wajah di depan kamera. Ketika kelas online dimualai dan anak berusaha menghindar tatap muka secara virtual, itu artinya tampil di depan kamera membuat anak stress.
  • Gangguan tidur. Ketika anak mengalami insomnia, tidru lebih lama dari biasanya, sering mimpi buruk, itu bisa menandakan anak stress karena belajar daring.
  • Perubahan nafsu makan. Biasanya pembelajaran daring menjadi banyak tugas yang pada akhirnya membuat anak stress dan tidak nafsu makan.

Adanya kegiatan pembelajaran daring ini merupakan solusi agar kegiatan belajar dan mengajar tetap terlaksana untuk dapat memenuhi peserta didik mendapatkan layananan pendidikan. Namun tetap saja ada  keadaan dimana anak-anak mulai bosan dengan pembelajaran daring hingga pada akhirnya anak mengalami stress dan kesehatan mentalnya menurun.

Kesehatan mental merupakan keadaan dimana seseorang tidak mengalami perasaan bersalah pada dirinya sendiri, memiliki estimasi yang realistis terhadap dirinya dan dapat menerima kekuarangan atau kelemahannya, kemampuan menghadapi masalah-masalah dalam hidup, memiliki kepuasaan dalam kehidupan sosialnya, serta memiliki kebahagiaan dalam hidup (Pieper dan Uden, 2006).

Kesehatan mental yang menurun dapat mempengaruhi dan memicu berbagai penyakit fisik. Sebagai orang tua tentunya harus bisa menjaga kesehatan jiwa anak. Berikut beberapa langkah untuk tetap menjaga kesehatan anak selama pembelajaran daring di masa pandemi.

  • Berempati pada anak
  • Peran orang tua sangat penting dalam menjaga suasana di rumah tetap positif selama pembelajaran daring. Orang tua harus bisa tetap sabar mendengarkan keluhan anak dengan segala tugas atau kegiatan yang diberikan oleh guru.
  • Mendampingi anak saat kegiatan
  • Orang tua juga berperan sebagai guru di rumah untuk anak-anaknya. Pada saat pembelajarang daring anak juga perlu didampingin dan diarahkan oleh oorang tua agar tetap semangta dan memicu ide-ide kreatif.
  • Menghargai setiap pencapaian anak
  • Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda. Peran orang tua yang selanjutnya adalah dapat menghargai setiap pencapaian yang didaptkan oleh sekecil apapun itu. Dengan begitu anak akan merasa senang dan makin semangat dalam menjalankan segala kegiatanya termasuk belajar.
  • Bertukar pikiran dan emosi
  • Kadang ada beberapa anak yang memang jarang berkomunikasi dua arah dengan orang tua. Sulit untuk membangun kepercayaan dengan mereka, tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama. Sering berbagai cerita dan bertukar pikiran bersama anak menjadi salah satu hal yang dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan mental anak. Orang tua h arus mampu mengetahui kondoso mental anak agar memudahkan dalam mencari solusi jika terjadi gangguan kesehatan mental pada anak.

Pentingnya menjaga kesehatan mental bukan hanya untuk orang dewasa melainkan juga anak-anak. Terlebih keadaan yang saaat ini menjadi salah satu faktor penyebab menurunya kesehatan mental. Dengan begitu kita harus tetap menjaga keasehatan mental kita bagaimana pun caranya dimulai dari hal-hal kecil yang dapat meningkatkan semangat anak terutama dalam belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun