Mohon tunggu...
Jihan Alya Rahma
Jihan Alya Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Ayam Gepuk Pak Gembus: Model Bisnis Sukses yang Memenuhi Semua Aspek Kelayakan

4 Mei 2025   21:05 Diperbarui: 4 Mei 2025   20:47 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Menu Ayam Gepuk Pak Gembus. (Sumber: Website GoFood)

Dalam studi kelayakan bisnis, penting untuk menganalisis berbagai aspek yang mendukung kesuksesan jangka panjang, seperti legalitas, operasional, pasar, keuangan, dan keberlanjutan. Bagi Ayam Gepuk Pak Gembus, pemahaman yang mendalam tentang aspek-aspek ini menjadi kunci dalam menjalankan bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berkelanjutan. Dengan pendekatan yang terstruktur, mereka berhasil menciptakan sistem operasional yang efisien dan memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang.

1. Aspek Yuridis 

Aspek yuridis sangat penting untuk menjalankan bisnis yang sah dan menghindari masalah hukum. Ayam Gepuk Pak Gembus telah memenuhi persyaratan hukum dengan memperoleh Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) melalui sistem Online Single Submission (OSS) yang memudahkan legalisasi bisnis. Selain itu, mereka juga mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan terkait standar kebersihan dan keamanan pangan, serta sertifikasi halal dari LPPOM MUI yang mempermudah ekspansi ke pasar internasional, termasuk Malaysia. Bisnis ini mematuhi Undang-Undang Ketenagakerjaan dengan menyesuaikan gaji karyawan sesuai dengan UMR dan memastikan karyawan terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, serta memberikan fasilitas tambahan seperti cuti tahunan dan jaminan kesehatan sesuai regulasi yang berlaku.

2. Aspek Teknis

Ayam Gepuk Pak Gembus memperhatikan aspek teknis untuk memastikan operasional efisien dan produk berkualitas, mulai dari bahan baku ayam berkualitas tinggi dan rempah-rempah segar yang diperoleh dari pemasok terpercaya, hingga penggunaan peralatan produksi yang efisien seperti kompor gas dan penggorengan dengan pengendalian suhu. Setiap bahan baku diperiksa ketat untuk memastikan kualitas dan kesegaran, sementara sumber daya manusia dilatih sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menjaga konsistensi produk. Outlet Ayam Gepuk Pak Gembus dipilih di lokasi strategis dengan interior yang nyaman untuk pelanggan, sementara tata letak outlet memisahkan area produksi dan penyajian makanan agar operasional berjalan lancar. Kebersihan dijaga dengan peralatan yang sesuai standar kesehatan dan keselamatan kerja.

3. Aspek Pasar 

Kesuksesan Ayam Gepuk Pak Gembus tidak hanya bergantung pada produk, tetapi juga pada operasional yang cepat dan berkualitas. Dengan lebih dari 700 toko di Indonesia dan hampir 100 toko di Malaysia, Ayam Gepuk Pak Gembus berhasil memenuhi permintaan pasar yang tinggi, terutama di kalangan pelanggan berusia 18 hingga 40 tahun. Dengan sistem operasional yang terstruktur, mereka dapat menjaga kualitas produk dan memberikan pengalaman pelanggan yang memuaskan. Ayam Gepuk Pak Gembus juga membedakan diri dari pesaing seperti Ayam Geprek Bensu dengan sambalnya yang unik berbahan kacang mede. Lokasi outlet yang strategis, variasi sambal sesuai selera, serta penghargaan bergengsi dari Malaysia Book of Records semakin memperkuat posisinya di pasar kuliner.

4. Aspek Finansial 

Beberapa aspek finansial yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan bisnis Ayam Gepuk Pak Gembus adalah investasi awal, biaya operasional bulanan, dan potensi keuntungan. Franchise Ayam Gepuk Pak Gembus membutuhkan investasi awal sekitar 35 juta rupiah untuk paket dasar, dan paket menengah sekitar 175 juta rupiah, yang mencakup pelatihan karyawan, renovasi outlet, dan peralatan lengkap. Paket premium yang memiliki sistem semi-autopilot dapat menelan biaya antara Rp600 juta dan Rp2 miliar. Biaya operasional bulanan mencakup gaji karyawan sekitar Rp4.500.000, biaya sekitar Rp3.000.000, dan royalty fee sekitar Rp550 per ayam, yang dihitung berdasarkan jumlah ayam yang dijual. Selain itu, biaya bahan baku yang diperlukan untuk produksi adalah sekitar 50% dari omzet bulanan. Ayam Gepuk Pak Gembus bisa menjadi pilihan menarik bagi calon pengusaha kuliner karena biaya awal yang terjangkau. Bisnis ini dapat menghasilkan keuntungan besar dalam waktu yang singkat dengan strategi yang tepat dan perencanaan keuangan yang matang.

5. Aspek Manajerial dan Organisasi 

Untuk kelancaran operasional, Aspek organisasi dan manajerial sangat penting. Struktur organisasi terdiri dari franchise sebagai pemilik outlet. Di tingkat outlet, terdapat manajer outlet yang mengelola operasi. Di tingkat pusat, terdapat tim manajemen pusat yang membantu, memberikan pelatihan, dan mengembangkan strategi pemasaran. Kompetensi manajerial yang dibutuhkan mencakup pengambilan keputusan strategis dan operasional, manajemen keuangan, dan pemberdayaan karyawan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Tantangan utama termasuk menjaga kualitas pelayanan, terutama pada jam sibuk, yang dapat diatasi dengan pelatihan rutin, penerapan teknologi untuk manajemen antrian, dan feedback pelanggan untuk perbaikan berkelanjutan. Ayam Gepuk Pak Gembus dapat mempertahankan efisiensi dan kepuasan pelanggan serta berkembang di pasar kuliner yang kompetitif dengan struktur organisasi yang jelas dan kemampuan manajemen yang baik.

6. Aspek Sosial dan Ekonomi

Aspek sosial dan ekonomi memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan perekonomian lokal. Di sisi sosial, usaha ini membantu menciptakan lapangan kerja, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar outlet. Banyak pekerjaan tersedia, mulai dari karyawan dapur hingga layanan pelanggan. Selain itu, Ayam Gepuk Pak Gembus mendorong ekonomi lokal dengan memanfaatkan bahan baku dari pemasok lokal, untuk membantu UMKM lokal lainnya. Secara ekonomi, usaha ini meningkatkan pendapatan dan pajak daerah, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan memiliki efek berantai yang positif. Namun, daya beli masyarakat juga harus diperhatikan. Meskipun penjualan meningkat, beberapa toko di daerah lain gagal memenuhi ekspektasi pendapatan. Ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat berbeda di berbagai tempat. Untuk menjamin keberlanjutan bisnis setelah fluktuasi ini, strategi bisnis harus disesuaikan dengan cermat.

7. Aspek Lingkungan

Ayam Gepuk Pak Gembus menggunakan kertas nasi sekali pakai untuk pelanggan yang makan di restoran mereka untuk mengurangi limbah cucian yang dihasilkan dari peralatan makan seperti piring dan gelas. Penggunaan kertas nasi sekali pakai ini mengurangi jumlah air dan energi yang dibutuhkan untuk mencuci peralatan makan, sehingga mengurangi penggunaan air dan energi. Meskipun kertas nasi ini bersifat sekali pakai, langkah ini menjadi solusi yang efisien dan praktis untuk mendukung operasi yang lebih ramah lingkungan di toko Ayam Gepuk Pak Gembus. Meskipun ini adalah kemajuan yang baik, perlu diingat bahwa penggunaan bahan yang lebih ramah lingkungan, seperti kertas nasi yang dapat didaur ulang atau bahan yang dapat terurai secara alami, dapat menjadi langkah lanjutan untuk memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan dan pengurangan limbah.

Melalui pengelolaan yang efektif terhadap aspek-aspek yuridis, teknis, pasar, finansial, dan sosial-ekonomi, Ayam Gepuk Pak Gembus membuktikan bahwa studi kelayakan bisnis yang matang dapat mendukung pertumbuhan yang pesat dan memberikan dampak positif baik bagi masyarakat maupun lingkungan sekitar, sekaligus memastikan kelangsungan bisnis di masa depan. Dengan strategi yang tepat, bisnis ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memperluas jangkauannya ke pasar global.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun