Mohon tunggu...
Jihan Infatiha
Jihan Infatiha Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa PAI 2019 IAIN Jember
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam A1

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Esensialisme dalam Filsafat Pendidikan beserta Para Tokohnya

13 Mei 2020   17:29 Diperbarui: 7 Juni 2021   17:08 18277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui Aliran Esensialisme dalam Filsafat Pendidikan beserta Para Tokohnya (unsplash/sigmund)

Nah untuk yang selanjutnya saya akan menjelaskan mengenai pemikiran tokoh-tokoh filsafat pendidikan Esensialisme siapa saja ya tokoh-tokohnya? Yuk disimakk

B. Pemikiran Tokoh-Tokoh Filsafat Pendidikan Esensialisme

1. William C. Baogley

Berndapat bahwa filsafat esensisalisme ini memiliki ciri-ciri, yaitu minatnya yang kuat dan tahan lama pada seorang peserta didik itu sering tumbuh dari upaya belajar yang menarik perhatiannya, yang kedua pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang dewasa itu melekat pada balita yang panjang.

Baca juga : Filsafat Pendidikan Esensialisme

Yang ketiga kemampuan untuk mendiplisinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan maka tujuan menegakkan kedisiplinan adalah salah satu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, yang keempat atau yang terkahir adalah esensialisme ini menawarkan sebuah teori yang kokoh dan kuat dalam suatu pendidikan sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya memberikan teori yang lemah.

2. Johan Frieddrich Herbart

Berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebijaksanaan dari tuhan. Sedangkan proses mencapaian tujuan pendidikan disebut dengan pengajaran.

3. William T. Harris

Berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realitas berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai yang turun-temurun dan menjadi penuntun penyesusuaian pada masyarakat.

Baca juga : Filsafat Pendidikan Esensialisme dan Tokoh Pemikiramnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun