Ketika terdengar namanya saja sudah ngeri, bukit penyiksaan dan bukit penyesalan. Dijalur ini bila kalian sudah melewati Pos III, maka didepan mata akan terhampar gundukan bukit yang terlihat dekat dipandang mata. Jangan dipandang dekatnya, bukit ini konon jumlahnya ada 7 gundukan, jadi totalnya adalah 14 bukit. Memang belum saya buktikan sendiri jumlah dari gundukan bukit-bukit ini, yang jelas track dibukit yang satu ini adalah berkelok-kelok naik turun tidak jelas. Membuat yang menapaki jalan bukit itu merasa tersiksa dan menyesal.
Dari pos tiga ini akan dibatasi dengan sungai kering, disisi seberang sebelum pos dibawah ini terdapat juga pos yang dipisah oleh sungai kering tersebut. Sedangkan pos pada gambar dibawah ini adalah pos yang berada didepan sungai.

Sepintas dari kejauhan memanglah sangat mudah didaki, ketika satu bukit sudah terlewati, maa akan terlihat bukit yang satu lagi, dengan track yang tidak berbeda jauh dari bukit-bukit yang lain. Ada bukit yang sangat susah, terjal, berpasir, dan berdebu disini, yakni bukit yang terakhir akan menuju ke Pelawangan. Bukit ini panjang dengan jalur yang nyaris tegak beberapa derajat. Ditambah dengan siraman debu yang membuat mata dan hitung klepekan dibuatnya. Hati-hati saat melewati jalur ini, targetkan sebelum gelap harus sudah sampai di Bukit Pelawangan, atau kalian akan mengalami kesulitan saat pendakian dimalam harinya.

Bukit Pelawangan Sembalun
Jika tepat pada waktunya, yakni sebelum gelap, kalian bisa menikmati sunset dari atas bukit pelawangan. Pemandangan lain yang tak kalah indahnya adalah pemandangan hamparan tenda yang berwarna-warni yang nampak seperti dipinggiran Danau Segara Anak.
Pelawangan Sembalun
Pelataran luas di Bukit Pelawangan biasanya dimanfaatkan para pendaki untuk menggelar tenda, tenda bisa digelar didekat jalur masuk bukit terakhir penyesalan atau juga perjalan agak jauh mendekati sumber mata air yang sangat bersih. Karena efisiensi waktu dan juga menunggu rekan kami yang belum sampai di Bukit Pelawangan, akhirnya kami memutuskan mendirikan tenda didekat jalur tersebut. Disela-sela waktu itu saya sempatkan untuk mengambil air, kebetulan saya bertemu dengan porter lokal yang baik.
Curhatan Porter