Oleh: Jihad Anugrah NST
Dosen: Darwin Harahap,S.Sos.I.M.Pd.I.
A.pengertian Coding bagi anak berkebutuhan khusus
Coding adalah cara kita berbicara dengan komputer. Kita memberi tahu komputer apa yang harus dilakukan, seperti memainkan suara, menyalakan lampu, atau menjalankan game. Coding bisa dilakukan dengan gambar, warna, atau tulisan.
Menyusun warna atau coding untuk anak berkebutuhan khusus (ABK), seperti anak dengan autisme, ADHD, atau gangguan penglihatan, harus memperhatikan prinsip aksesibilitas, kenyamanan visual, dan kejelasan. Berikut beberapa panduan umum:
1. Gunakan Warna yang Kontras Tinggi
Latar belakang terang + teks gelap (misal: putih + hitam/navy)
Hindari kombinasi seperti merah-hijau yang sulit dibedakan oleh penyandang buta warna.
Gunakan alat bantu seperti ColorBrewer atau accessible color palettes.
2. Warna sebagai Pelengkap, Bukan Satu-Satunya Petunjuk
Jangan hanya andalkan warna untuk membedakan status atau kategori (misal: “warna merah = salah”).
Tambahkan ikon, pola, atau teks sebagai pendukung warna.
3. Gunakan Coding Warna yang Konsisten
Contoh skema sederhana untuk pembelajaran:
Hijau = benar / lanjut
Merah = salah / berhenti
Kuning = hati-hati / perlu perhatian
Biru = informasi / panduan
4. Visual yang Sederhana dan Jelas
Hindari latar belakang bertekstur atau terlalu ramai.
Gunakan font besar dan mudah dibaca (seperti Arial, Verdana).
Gunakan ikon yang familiar dan mudah dikenali.
5. Untuk Anak dengan Autisme
Gunakan warna yang lembut dan tidak menyilaukan.
Minimalkan stimulasi visual berlebihan.
Gunakan struktur visual yang konsisten dan dapat diprediksi.
B.Manfaat Coding bagi anak berkebutuhan khusus
Coding atau pemrograman dapat memberikan banyak manfaat bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), tergantung pada jenis kebutuhan khusus yang mereka miliki. Berikut adalah beberapa manfaat utama:
1. Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Coding melatih logika, pemecahan masalah, dan berpikir kritis. Anak-anak diajak memahami pola, struktur, dan urutan—yang sangat membantu bagi anak dengan gangguan perkembangan kognitif.
2. Melatih Fokus dan Konsentrasi
Proses menulis dan menguji kode mendorong anak untuk memperhatikan detail dan tetap fokus dalam waktu tertentu, yang baik untuk anak dengan ADHD atau gangguan perhatian.
3. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi
Meskipun terlihat teknis, coding melibatkan komunikasi ide. Dengan membuat proyek, anak belajar mengkomunikasikan tujuan mereka, baik secara verbal maupun tertulis—membantu anak dengan gangguan bicara atau autisme.
4. Memberikan Rasa Pencapaian dan Kepercayaan Diri
Melihat hasil dari kode yang mereka buat bisa memberikan rasa puas dan meningkatkan harga diri. Ini sangat penting untuk anak-anak yang sering merasa tertinggal dari teman sebayanya.
5. Memberikan Alternatif Ekspresi
Bagi anak dengan kesulitan sosial atau verbal, coding bisa menjadi medium ekspresi yang unik, seperti membuat game, cerita interaktif, atau animasi.
6. Mendorong Kemandirian
Coding adalah aktivitas yang bisa dilakukan secara mandiri, sesuai kecepatan anak. Ini memberi ruang bagi anak untuk berkembang tanpa tekanan sosial yang berlebihan.
7. Peluang Karier Masa Depan
Memperkenalkan coding sejak dini membuka peluang untuk pengembangan skill yang bernilai tinggi dan bisa menunjang masa depan, termasuk pekerjaan yang bisa dikerjakan dari rumah.
Referensi:
https://developers.google.com/blockly
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI