Mohon tunggu...
Chaerun Anwar
Chaerun Anwar Mohon Tunggu... profesional -

Mendidik dengan hati, mengajar dengan bahagia, dan melatih tanpa pamrih

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar dari Chinese Diaspora

24 Oktober 2012   16:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:26 2066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ibu saya pernah mengatakan bahwa dirinya seorang Chinese Diaspora, kata-kata itu terngiang selalu dalam benak saya. Pernah saya tanyakan kepada beliau bagaimana itu Chinese Diaspora, jawaban beliau bahwa dalam darah ibu ini terlahir sebagai orang China maka tetap akan sebagai orang China tidak akan berubah menjadi orang Jawa.

Apakah yang dimaksud Diaspora?, menurut Wikipedia diaspora adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu διασπορά, yang berarti cerai-berai, bubar, pergerakan, atau migrasi. Dengan kata lain bahwa diaspora adalah tercerai berainya/bubarnya/migrasinya orang-orang dari tempat asalnya atau dari tanah kelahirannya. Sehingga Chinese Diaspora berarti orang-orang China yang bermigrasi dari daratan China atau orang China perantauan.

Berapa jumlah Chinese Diaspora di seluruh dunia? Menurut laporan dari Overseas Chinese Affairs Office of the State Council People’s Republic of China mengatakan bahwa terdapat 40 juta Chinese Diaspora di seluruh dunia. Mereka tersebar dari Asia Tenggara hingga benua Eropa dan benua Amerika. Berikut tabel yang menjelaskan keberadaan Chinese Diaspora tersebut diberbagai Negara.

No. Negara Jumlah (orang)
1. Indonesia 7.566.200
2. Thailand 7.153.240
3. Malaysia 7.070.500
4. Singapura 3.496.710
5. Amerika Serikat 3.376.031
6. Kanada 1.612.173
7. Peru 1.300.000
8. Vietnam 1.263.570
9. Filipina 1.146.250
10. Myanmar 1.101.314
11. Rusia 998.000
12. Australia 669.896
13. Japan 519.561
14. Kamboja 343.855
15. Inggris 296.623
16. Perancis 230.515

Bagaimana asal usul terbentuknya Chinese Diaspora? Ceritanya bermula dari gelombang besar terjadinya migrasi dari daratan China pada tahun 1800-an. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi besar bangsa China ke seluruh penjuru dunia. Sebelum tahun 1800-an gelombang migrasi dari daratan China hanyalah 3 kelompok saja yaitu kelompok pedagang, kelompok misi pemerintah, dan kelompok petualang. Kenapa hanya sedikit sekali migrasi terjadi pada tahun sebelum 1800-an? Hal tersebut dikarenakan dimasa tersebut China dibawah kekaisaran Kangxi hidup dalam kemakmuran dan pemerintahannya menjalankan nilai-nilai Konghucu dengan baik serta terdapat undang-undang yang mencegah orang China meninggalkan daratan karena ada pandangan bahwa tetap berada di daratan China juga bagian dari bakti kepada negara untuk mempertahankan negara dari serbuan musuh. Setelah berganti kekaisaran ditahun 1800-an pemerintahan China sangat lemah, disamping itu terdapat perang besar antara Belanda dan Spanyol, diperparah dengan Jepang yang menolak berdagang dengan orang barat, sehingga desakan gelombang perdagangan dunia semakin meluas ke berbagai penjuru dunia diiringi dengan perang colonial. Pemerintah China waktu itu menyadari bahwa China bisa banyak belajar dari kemajuan Eropa melalui politik membuka diri yang menyebabkan China dikotak-kotak oleh kaum kolonial Eropa.

Kondisi seperti itu menyebabkan meletus perang dan pemberontakan diberbagai wilayah China terutama di bagian selatan China. Semangat pembebasan dari perbudakan dan kemiskinan rakyat China menyebabkan ketidak stabilan kondisi sosial di kota-kota pelabuhan seluruh daratan China. Tahun 1842 penandatanganan tanpa syarat antara pemerintah China dengan bangsa Eropa yang terkenal dengan Nanking Treaty yang memaksa China melepaskan 5 pelabuhan pentingnya dibawah kekuasaan bangsa Eropa setelah kalah perang, salah satu pelabuhan tersebut adalah Hongkong.
Maka dimulailah migrasi besar orang China ke wilayah laut selatan seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Dilaporkan dalam catatan sejarah bahwa saudagar Arab pernah melihat petani orang China sedang berladang di Sumatra di tahun 1800-an.

Warga Chinese Diaspora tumbuh dan berkembang dikawasan Asia Tenggara sebagai kelompok masyarakat migran yang memiliki jiwa transnasionalisme dimana terdapat koneksitas yang kuat dengan negeri China. Hal tersebut menonjol dari ikatan kuat para perantauan dengan kampung halamannya melalui pengiriman kapital dan sokongan finansial bagi kerabat di kampung halamannya, pelestarian budaya nenek moyang kampung halamannya, ikatan solidaritas antar sesama masyarakat migran China melalui pembentukan organisasi.

Melihat nilai sosial ekonomis masyarakat Chinese diaspora tersebut, di tahun 1911 Pemerintah China (waktu itu bernama Republic of China) menyebut kelompok Chinese Diaspora ini sebagai Hua Qiao. Chinese diaspora menjadi sebuah kekuatan penekan sosial politik yang ampuh diberbagai belahan bumi bagi kepentingan pemerintah China.

Bisakah terwujud Indonesian Diaspora? Pertanyaan itu yang rupanya melatar belakangi pertemuan penting Diaspora Indonesia yang baru saja dilaksanakan di Amerika Serikat di bulan Maret 2012 yang digagas oleh masyarakat Indonesia di negeri Paman Sam tersebut.

Ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bila kita ingin menghimpun diaspora Indonesia, seperti apakah kita memiliki riset yang mendalam tentang berapa sebenarnya diaspora Indonesia tersebut dan berada di negara mana saja?; Apakah secara budaya masyarakat diaspora Indonesia masih mempertahankan tradisi dan budaya Indonesia?; Apakah ada koneksitas antara mereka dengan kampung halamannya melalui pengiriman kapital dan finansial yang terwujud melalui simbol-simbol kemajuan dan modernitas di kampung halamannya?

Bukan mustahil jumlah Diaspora Indonesia sangat besar bila dihimpun dan akan menjadi kelompok penekan secara sosial ekonomi dan politik di negara tempat tinggalnya bagi kepentingan nasional Indonesia. Tentunya diperlukan sebuah lembaga yang khusus menangani dispora Indonesia ini dalam pemerintahan Republik Indonesia, seperti yang dilakukan oleh Pemerintah China.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun