Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Etika Berbicara Jokowi dan Target Pembangunan 1.900 Km Jalan di Kalbar

7 Juni 2017   20:22 Diperbarui: 7 Juni 2017   20:35 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden Joko Widodo atau sering dipanggil Jokowi kembali mengunggah video pribadinya pada saat kunjungan ke Proyek Jalan Baru Kalimantan Barat. Video tersebut direkam oleh dirinya sendiri bersama dengan menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.

Dari paparan presiden Jokowi, dalam kurun waktu dua setengah tahun, atau sejak dirinya menjabat sebagai presiden Republik Indonesia ke-7, sudah sepanjang 1.900 Km ruas jalan yang telah dikerjakan oleh PUPR. Hebatnya, dalam kurun waktu dua setengah tahun mulai dari groundbreaking, hanya 27 Km yang sisa jalan yang belum teraspal, artinya masih dalam kondisi berupa tanah dan belum pengerasan. Dengan demikian sesuai dengan prediksi Presiden Jokowi dan Menteri Basuki, seluruh jalan akan selesai di akhir tahun 2017 atau paling lambat di awal tahun 2018 nanti.

Dalam videonya tersebut, jalan-jalan yang dibangun tampak mulus karena baru dilakukan pengaspalan serta terlihat bagus karena kokoh dan tidak sembarang dikerjakan. Jalan yang dibangun tersebut diharapkan dapat menumbuhkan pusat perekonomian yang baru serta penggerak roda perekonomian, sosial dan pendidikan.

Sisa 27 Km tersebut sepertinya tetap akan dikebut oleh presiden Jokowi karena beliau mengatakan “akan dikerjakan pagi siang dan malam” bersama menteri Basuki. Jalan memang sudah terbuka, hanya menunggu tahap pengerasan hingga proses pengaspalan sehingga keseluruhan bisa tersambung secara aspal.

Pada ending vlognya, presiden Jokowi tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada menteri Basuki. “Makasih pak Menteri”, ungkap presiden Jokowi.  Mungkin agak terkesan menggelitik, tetapi tersimpan suatu nilai yang menarik untuk disimak. Seorang presiden mengucapkan terimakasih kepada menterinya yang telah bekerja keras untuk membangun jalan yang notabene jalan yang dibangun di lahan perhutanan, mulai dari proses perataan tanah, pembuatan saluran air, pengerasan, hingga pengaspalan sepanjang 1.900 Km.

Menteri PUPR Basuki mungkin menteri yang paling sibuk dan paling capek sepanjang karir seorang menteri di sejarah Republik ini. Bagaimana tidak, dirinya harus memastikan proyek-proyek megastruktur berjalan sesuai dengan target, sesuai dengan kualitas, sesuai dengan kuantitas, dan harus bertindak lebih cepat dari seorang Jokowi yang terkenal doyan blusukan sana sini.

Proses komunikasi yang baik terlihat menjadi pembelajaran penting bagi kita, bagaimana seorang pimpinan menganggap bawahan sebagai rekan kerja, rekan dalam suatu tim, tetapi tidak lupa memberikan apresiasi terhadap kinerja yang telah dilakukan. Komunikasi yang baik akan menghasilkan kinerja yang maksimal, layaknya pembangunan jalan sepanjang 1.900 Km hanya dalam kurun waktu 2,5 tahun.

Proses komunikasi yang demikian perlu kita teladani sebagai warga negara yang menggenggam erat budaya ketimuran yang menjunjung tinggi budaya sopan santun. Menganggap semua orang dalam posisi yang sama, sama derajatnya adalah kewajiban terpenting kita sebagai manusia, meski dalam posisi orang nomor satu sekalipun dinegeri ini. Jokowi meneladankan komunikasi yang baik menciptakan hasil kerja yang maksimal, semoga proses komunikasi kita sebagai masyarakat bisa tercipta dengan demikian juga agar tidak ada perpecahan horizontal dan vertikal ditengah-tengah masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun