Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

FC Barcelona di Tengah Kecamuk Referendum Catalonia

2 Oktober 2017   13:38 Diperbarui: 2 Oktober 2017   16:32 3224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertandingan Barcelona vs Las Palmas tanpa dukungan Penonton dan Supporter, 1 Oktober 2017. Sumber : theindependent.co.uk

Dari sudut pandang plitik, partai-partai yang dibentuk oleh kekuasaan di Madrid sangat tidak populer di Catalonia yang memiliki penduduk lebih dari 7 juta jiwa. Rakyat Catalonia merupakan pendukung setia partai kanan jauh, Convergence and Union (CiU), pimpinan Presiden Catalonia, Artur Mas.

Dari sudut pandang ekonomi Wilayah Catalonia telah lama menjadi jantung industri Spanyol dan yang pertama untuk kekuatan maritim dan perdagangan barang seperti tekstil, keuangan, layanan dan perusahaan hi-tech.

Catalonia adalah salah satu daerah terkaya di Spanyol, menyumbang 18,8 persen GDP Spanyol, dibandingkan dengan 17,6 persen dari Madrid. Dengan memisahkan diri akan menghasilkan produk domestik bruto sebesar US$ 314 miliar menurut perhitungan oleh OECD. Fakta ini akan menjadikan ekonomi Catalonia terbesar ke-34 di dunia dan membuatnya lebih besar dari Portugal atau Hong Kong.

PDB per kapita akan menjadi US$ 35.000 juga akan membuat Catalonia lebih kaya daripada Korea Selatan, Israel atau Italia.

Pada hari yang sama dengan pertandingan Barcelona vs Las Palmas, pemerintah Catalonia mengadakan pemungutan suara secara langsung untuk mengadakan referendum secara terbuka, bebas, dan adil sesuai dengan keinginan hati masing-masing individu rakyat Catalonia.

Meski dinyatakan ilegal oleh pengadilan tinggi Spanyol, tetapi rakyat Catalonia tetap saja berbondong-bondong datang ke tempat pemungutan suara untuk menentukan suaranya. Bahkan penyelenggara mengumumkan dan meminta agar para pemilih datang ke tempat pemungutan suara pada pukul 05.00 waktu setempat untuk mempertahankan tempat pemungutan suara dari polisi hingga menunggu pemungutan suara yang dimulai pukul 09.00.

Di dalam surat suara yang diberikan kepada rakyat yang ikut memilih bertuliskan, "Apakah anda ingin Catalonia menjadi negara merdeka dalam bentuk republik?", kemudian dua kotak di bawahnya terdapat tulisan sebagai pilihan : "Ya" atau "Tidak". Pada saat yang sama, pemerintah Spanyol menyita kotak suara yang bisa disita. Memang tidak mudah untuk menyita karena referendum yang digerakkan oleh Catalonia merupakan referendum yang digerakkan oleh semesta rakyat Catalonia, artinya seluruh rakyat Catalonia menginginkan bebas dan berdiri sendiri sebagai sebuah negara yang merdeka. Jika referendum hanya dilakukan oleh sebagian orang dan kelompok tertentu, maka ini jelas arahnya kepada pemberontakan terhadap negara. peristiwa ini mengingatkan kita kepada Timor Leste yang lepas dari Indonesia karena referendum yang diizinkan oleh pemerintah Indonesia zaman pemerintahan B.J. Habibie.

Berdasarkan laporan The Guardian, pemerintah Catalonia telah mengumumkan hasil referendum pada 2 Oktober 2017 dengan hasil 90% pemilih memilih untuk melepas diri dari kerajaan Spanyol. Dari 2,26 juta peserta pemilih, 2,02 juta warga Catalonia memilih untuk memerdekakan diri sebagai sebuah negara baru. Meski proses referendum diwarnai dengan bentrok fisik dengan aparat keamanan, tetapi aksi tersebut tak mampu menyurutkan keinginan Catalonia untuk memerdekakan diri sendiri.

FC Barcelona dan Referendum Catalonia

Secara geografis, FC Barcelona merupakan klub sepak bola yang berada di wilayah Catalonia, tepatnya di kota Barcelona. Kota Barcelona merupakan ibukota negara otonom Spanyol, Catalonia. Jika Catalonia menjadi negara sendiri, setidaknya FC Barcelona sendiri akan menjadi otoritas negara Catalonia. Demikian juga dengan klub Espanyol dan Girona yang saat ini berkompetisi di La Liga Spanyol.

Dengan demikian, Barcelona terancam akan kehilangan kompetisi setidaknya untuk musim 2017/2018 sebab dalam Undang-Undang (UU) Federasi Sepakbola Spanyol, tim sepakbola dari luar Spanyol yang bisa tampil di Liga Spanyol hanyalah tim yang berasal dari Andorra, dimana Negara Andorra adalah negara yang berbatasan langsung dengan Spanyol (Catalonia) dan Prancis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun