Mohon tunggu...
Jihan Mawaddah
Jihan Mawaddah Mohon Tunggu... Penulis - Knowledge seeker

Halo, saya Jihan. Lifestyle blogger yang sedang belajar banyak hal. Yuk saling bertukar pengalaman lewat tulisan. Baca tulisan saya lainnya di www.jeyjingga.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filantropi Sosial dan Spirit Berbagi Tanpa Batas dari al-Maun di Hari Santri

23 Oktober 2021   14:31 Diperbarui: 29 Oktober 2021   08:34 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Dalam ceramahnya, Kyai As'ad juga menjelaskan tentang analogi persamaan peran Santri dan IndiHome bagi Indonesia. Menurutnya, keduanya sama-sama ada di pusat kota hingga pelosok desa, dan keduanya berperan penting membangun dan menyambung kedaulatan Indonesia.

Selaras dengan ungkapan tersebut kita sudah melihat jelas adanya peran nyata IndiHome bagi bangsa. Terbukti dengan pemerataan akses digital yang telah menjangkau 96,5% kab/kota di Indonesia, bahkan 10 pulau terluar di Indonesia (Bintan, Karimun, Kei, Alor, Simeulue, Weh, Sebatik, Rote, Sabu dan Nusa Penida) juga sudah dijangkau akses IndiHome.

Bagi IndiHome, bukan hanya pemerataan akses digital (connectivity) saja yang diperhatikan, IndiHome juga berkomitmen mendukung segala kreativitas (creativity) dan aktivitas tanpa batas masyarakat Indonesia melalui internet. 

Selain itu Indihome juga rutin menyambung kebahagiaan melalui program charity kepada masyarakat Indonesia, termasuk dukungan dan dorongan untuk terus maju bagi Santri, salah satunya pada acara kemarin di Pondok Pesantren Ar-Rahmani.

Adanya dukungan connectivity, creativity dan charity (3C) tersebut, peran Pondok Pesantren dalam mendidik santri-santri yang tersebar di seluruh Indonesia bisa terus berkembang dan maju.

Tentu saja kita tidak sendiri, Pondok pesantren dan juga program 3C dari Indihome akan terus berusaha menjadi penggerak sekaligus inisiator gerakan al-maun. Tentu saja tanpa bantuan dari para relawan, serta pertolongan dari Allah, program ini  tidak akan bisa terlaksana dengan baik.

Maka tidak berlebihan jika saya sebagai masyarakat biasa yang melihatnya menghaturkan penghargaan dan ucapan terimakasih yang tak terhingga karena sudah berbagi kebahagiaan bersama-sama.

Sebagaimana yang kita tahu, kebahagiaan sejati adalah ketika kita melihat senyuman mereka yang bisa kembali bersekolah. Ketika kita melihat mereka yang papa bisa menjalani kehidupan secara layak. Ketika kita semua melihat mereka yang pada akhirnya bisa bermanfaat untuk ummat Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa Sallam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun