Belajar Bukan untuk Menghakimi, Tapi Memahami
Di Norwegia, siswa SD tidak diberi nilai angka, melainkan ulasan deskriptif tentang perkembangan kognitif dan emosional. Ujian nasional baru diterapkan di jenjang SMA, itupun bukan sebagai "penentu nasib". Â
Bandingkan dengan Indonesia
- Kultur ranking dan ujian nasional masih kental, memicu stres pada siswa dan "guru mengejar target". Â
Apa yang Bisa Ditiru?Â
- Mengadopsi sistem penilaian portofolio yang mengukur progres holistik siswa. Â
- Sosialisasi kepada orang tua agar tidak menjadikan nilai sebagai satu-satunya indikator keberhasilan. Â
Penutup: Bukan Menjiplak, Tapi Beradaptasi
Model pendidikan Nordik mungkin tidak sepenuhnya cocok dengan konteks Indonesia yang multikultural dan memiliki kompleksitas geografis. Namun, prinsip intinya---kesetaraan, kualitas guru, dan fokus pada kebahagiaan siswa---bisa diadaptasi dengan kearifan lokal. Â
Pertanyaan Reflektif
Jika Finlandia bisa membangun sistem pendidikan terbaik dunia dari negara yang dulunya miskin sumber daya, mengapa Indonesia tidak? Â