Negara-negara Nordik---Finlandia, Swedia, Norwegia, Denmark, dan Islandia---konsisten menempati peringkat teratas dalam Programme for International Student Assessment (PISA) dan indeks pendidikan global. Finlandia, misalnya, selama dua dekade terakhir menjadi acuan dunia berkat sistem pendidikannya yang humanis dan minim kompetisi. Lantas, apa kunci keberhasilan mereka, dan bagaimana Indonesia bisa belajar dari model tersebut? Â
Guru: Profesi Bergengsi dengan Pelatihan Ketat
Di Finlandia, hanya 10% pelamar yang diterima di fakultas keguruan. Calon guru harus menempuh pendidikan master dengan kurikulum berbasis penelitian dan praktik lapangan intensif. Profesi ini dihargai setara dengan dokter atau insinyur, dengan gaji rata-rata 3.500--5.000 per bulan. Â
Bandingkan dengan IndonesiaÂ
- Rasio guru-murid di Indonesia masih timpang: 1 guru untuk 32 siswa (Data Kemendikbud, 2023). Â
- Kualifikasi guru belum merata, terutama di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Â
Apa yang Bisa Ditiru?
- Meningkatkan seleksi dan pelatihan guru melalui program seperti PPG (Pendidikan Profesi Guru) dengan standar internasional. Â
- Merevisi skema sertifikasi guru agar fokus pada kompetensi, bukan sekadar administratif. Â
Kurikulum Fleksibel yang Berpusat pada Siswa