Mohon tunggu...
Jethro Bertrand Thio
Jethro Bertrand Thio Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Seorang mahasiswa Prorgam Studi Biologi yang tertarik dengan kesehatan,sains, dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sepatu untuk Daur Ulang Malah Dijual Lagi?

9 Mei 2023   14:30 Diperbarui: 9 Mei 2023   14:29 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan kata "daur ulang." Daur ulang adalah proses merubah suatu barang bekas menjadi bahan baru untuk menjadi sesuatu yang lebih berguna. Daur ulang merupakan langkah yang baik untuk mengurangi limbah yang sudah menumpuk di Bumi ini. 

Banyak perusahaan telah menyadari tentang pentingnya pengolahan limbah. Sebuah perusahaan asal Amerika Serikat,Reuters ikut serta dalam program daur ulang. Mereka menyumbangkan sepatu-sepatu bekas kepada perusahaan petrokimia yang juga berasal dari Amerika Serikat juga bernama Dow Inc. yang bekerja sama dengan pemerintah Singapura. Dow Inc. sendiri merupakan pabrik kimia yang memproduksi plastic dan bahan sintetis lainnya.

Pada awalnya Dow Inc. dan pemerintah Singapura mengatakan akan mengambil semua sepatu bekas yang memiliki sol karet dan digiling untuk menjadi bahan mentah. Tujuan dari program ini sebenarnya adalah untuk menggunakan hasil dari daur ulang tersebut menjadi bahan untuk trek lari dan pembangunan taman bermain. 

Perusahaan Reuters ingin memastikan bahwa program tersebut berjalan dengan baik, mereka berinisiatif untuk melubangi sedikit dari sol sepatu-sepatu tersebut dan meletakkan pelacak pada 11 sepatu yang ingin mereka sumbangkan. Namun ternyata seorang jurnalis Reuters bernama Joe Brock menemukan sepatu-sepatu tersebut di tempat yang tidak semestinya. 

Kasus ini dimulai saat mendapati bahwa sepatu-sepatu yang disumbangkan, berada di sebuah pusat perbelanjaan yang berada di Jakarta. Sepatu tersebut ditemukan sedang dijual di sebuah toko sepatu bekas. Joe lalu membeli sepatu itu dengan harga 300 ribu rupiah dan membawanya kembali ke kantor untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dan benar saja bahwa Joe menemukan pelacak yang ia letakkan pertama kali di dalam sepatu tersebut sebelum "disumbangkan." Tidak hanya di Jakarta, tim Reuters juga melacak keberadaan sepatu lain di Batam.

Bahkan dari 11 sepatu,tidak ada satupun yang sampai di tempat daur ulang yang berada di Singapura. Setelah penyelidikan lebih lanjut ditemukan bahwa sebelum sepatu-sepatu tersebut tersebar di Jakarta dan Batam, ada sebuah perusahaan eksportir barang bekas bernama Yok Impex yang menampung sepatu-sepatu tersebut dan menjualnya kembali. Yok Impex menjalankan bisnisnya dengan cara membeli beberapa baju ataupun sepatu dari sebuah program penggalangan dana lalu mengekspor barang-barang tersebut ke beberapa negara yang berkembang seperti Malaysia,Thailand, dan salah satunya Indonesia. 

Reuters kemudian mengajak untuk mewawancarai perusahaan Dow, Sport Singapore beserta para rekan-rekan yang bekerja sama dalam program daur ulang ini,tetapi semuanya menolak. Tidak lama Dow Inc. melakukan investigasi terhadap kasus ini dan mengirim hasil dari investigasi ini kepada Reuters. Mereka menyatakan bahwa mereka bersalah dan mengeluarkan perusahaan Yok Impex dari program daur ulang ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun